TIGABELAS

2K 85 11
                                        

Maaf guys,super duper ngaret. Gue sibuk ngurus prakerin.pastinya,part ini gue dedikasikan buat yang sabar nunggu cerita absurd gue,thanks all,😘.

Yeah,happy reading all ^^

***
Hatiku bagaikan surga,namun hanya satu bidadari yang bisa menempatinya,saat ini,mungkin bidadari tersebut sedang tersesat di surga yang lain.

Arya Prasetyo

***
Tanpa sengaja ia melihat dua orang yang ia kenal sedang berciuman di balik semak semak. Hati Ara seakan teriris melihatnya. Tanpa sadar airmata mulai mengalir di pipinya.

Sebelum Ara mulai terisak. Seseorang memeluk Ara dari belakang kemudian menutup mata Ara. Lalu membalikkan tubuh mungil itu,kemudian mendekapnya.

"Hey,anak kecil gak boleh nonton adegan dewasa." Kata orang itu dengan lembut. Sambil mengelus rambut Ara.

"Bawa gue pergi dari sini kak." Pinta Ara setelah mengenali bau parfum,serta suara bariton khas Arya.

"Ke tempat favorit kita yuk." Setelah mendapat anggukan dari Ara,tanpa menunggu lama,Arya menggandeng lembut tangan mungil Ara.

"Apa usaha gue kurang yah kak?" Tanya Ara ketika mereka duduk di pinggiran rooftop sekolah.

Arya yang sedang menyulut batang rokok nya,hanya menaikkan satu alisnya.

"Ihh,kak jawab! " Ara mengguncang bahu Arya. Sedangkan Arya terkekeh kecil melihat kelakuan Ara yang mirip anak kecil yang meminta mainan.

"Lo tuh belum mulai usaha dek." Arya bicara sambil mencubit pelan pipi Ara.

"Ya gitu,tapi ga usah pake cubit cubit pipi orang,emang pipi gue kue cubit apa?" Kata Ara mendelik pada Arya.

Arya hanya terkekeh menanggapi ocehan Ara yang terkesan frustasi. Padahal dirinya saat ini sedang dalam posisi yang sama dengan Ara. Namun hanya ia tuangkan dalam asap yang keluar dari batang rokoknya.

"Udah,hidup itu dibuat santai dek." Kata Arya se santai mungkin.

"Iya. Santai. Lo ada pelampiasan,lah gue? Siniin rokok lo." Ara mengambil dengan paksa rokok yang ada di saku Arya,kemudian membakarnya untuk dirinya sendiri.

"Ini pertama dan terakhir ya,gue liat lo ngerokok dek. Gua gamau lo ngerokok lagi." Kata Arya dengan nada mengancam.

"Iyaa,bawel dah." Kata Ara menyesap rokoknya.

Mereka merokok bersama,dengan perasaan kacau yang sama,melupakan segala masalah,bahkan mata pelajaran. Di rooftop sekolah. Yang saat ini menjadi tempat favorit mereka berdua. Saksi bisu kisah patah hati mereka berdua.

Sudah 4 jam mereka berada disana. Menikmati bisikan angin yang menerpa wajah mereka berdua.

"Udah?" Tanya Arya kepada Ara yang sedang memejamkan matanya.

"Udah,ayo. Gue mo pulang,ngantuk." Ara bangkit kemudian membersihkan rok nya.

Mereka berjalan beriringan di koridor sekolah yang sudah sepi. Kemudian Ara menyalakan ponselnya yang sedari tadi dimatikannya. Karena keduA sahabatnya pasti akan mencarinya jika tidak mengikuti pelajaran.

"Kak,gue pulang dulu. Thanks,tadi udah dateng tepat waktu. Sama buat rokoknya. Hehehe. " kata Ara sambil terkekeh.

"Oh,oke santai aja,tapi lain kali jangan minta rokok gue,beli sendiri sono." Jawab Ara bergurau,membuat Arya tergelak.

"Oh,emm. Makasih udah meluk meluk tanpa izin."

"Ehh,anu. Heehee. Iyaa, ga lagi kok." Jawab Arya cengengesan. Karena ia juga baru sadar jika tadi ia memeluk Ara dengan PD nya tanpa izin.

I LOVE YOU KAKAK SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang