19

1.9K 77 24
                                    

"Dia minta gue jadi pacar nya."

deg...

***

"Lo serius?" Ara tak percaya.

"Gue serius, dan dia juga serius ngejar gue." Arya menatap Ara yang masih melongo. Kemudian menyulut rokok nya lagi.

"Yah bagus doong, kan lo bisa pacaran sama cinta pertama lo itu." Kata Ara sambil memutar bola matanya. Entah mengapa, bicara tentang hal ini ada secuil rasa sesak di dalam hatinya.

"Menurut lo,gue harus gimana?" Tanya Arya kepada Ara.

"Yaa,gue gatau. Gimana bagus nya lo aja deh. Kan yang punya perasaan itu lo,bukan gue." Jawab Ara sok cuek.

"Bener? Ntar lo cemburu lagi." Goda Arya sambil menaik-turunkan alisnya.

"Ihhh ogah banget gue cemburu sama lo."

"Iya dehhh. tapi menurut lo gimana? Gue dulu udah pernah disia-sia in sama dia. Lagipula,perasaan gue ke dia juga udah berkurang. Kan lo tau sendiri sekarang gue suka sama temen lo si Nana." Arya menghisap rokoknya yang terakhir kemudian membuangnya asal.

"Iya sih,dan jangan lupa kalo si Nana udah pacaran sama kak Adit sohib lo itu." Kata Ara menggembungkan pipinya.

"Iya,dan gue sayang nya sama lo."

deg

"Kok gue ngomong gitu sih?" Ada keterkejutan diantara mereka berdua. Arya yang awalnya hanya ingin menggoda Ara,namun ada getaran kecil di dalam hatinya sat mengatakan hal itu. Ara pun sama,pipinya memerah saat ini.

"Ap..apaan sih lo? garing tau gak." Ara berusaha berkata cuek. Padahal di dala hatinya juga merasakan hal yang sama.

"Gak,gue kan cuma becanda. Jangan baper gitu dong, Ini pipi sampe merah gini. Hahaha." Arya berusaha memecahkan ketegangan di antara mereka berdua,dengan menoel pipi Ara yang bersemu merah saat ini.

"Bodoamat. Gue mau pulang!" Kata Ara sambil beranjak pergi meninggalkan Arya.

Arya yang kaget pun langsung menarik tangan Ara yang segera di tepisnya.

"Jangan balik dulu napa? Temenin gue disini."

"Ogah. Biarin lo di culik tante-tante." Ara berkata sambil melipat tangannya,kemudian mengendikkan bahunya seolah tak peduli.

"Ihh kejam amat sih bu? PMS kali lo,ayok lah ke rumah gue. Mama gue nyariin lo terus tuh. Kangen katanya." Kemudian Arya melangkahkan kaki menuju tangga dan diikuti  oleh Ara dibelakangnya.

"Iiihh beneran? Mami Siska,yeyy gue juga udah kangen banget sama mami." Teriak Ara kegirangan.

"Gue heran deh,lo kok bisa deket sama mama gue gitu. Pake panggil-panggil 'Mami' segala" Tanya Arya penasaran.

"Lah,emang lo ga deket apa sama mama lo sendiri?" Ara mngerutkan keningnya bingung. Atas pertanyaan Arya.

"Yah deket,deket banget malah. Mama gue itu tipe supermom lah. Kalo gue ada masalah ya larinya ke mama. Tapi gue heran deh,dari sekian banyak temen cewe gue, mama tuh akrabnya sama lo doang. Lo pake pelet apaan kali?" Arya membalikkan badannya, yang membuat langkah Ara juga otomatis berhenti.

"Yaelah, lo lupa kalo gue itu anaknya temen mami Siska? Lagian mami tuh orangnya enak diajakin curhat. Enak diajakin ngobrol. Ga kaya lo tuh, ngeselin! weekkk!!!" Setelah mengatakan hal tersebut,Ara langsung berlari melewati Arya,kemudian menuruni tangga dengan cepat.

"Woyyy sialan lo pea!" Agak lama,Arya tersadar dari cengo-nya. Kemudian dia berlari sambil berteriak mengejar Ara. Ara yang sudah berlari terlebih dahulu pun memiliki lebih banyak waktu untuk mengejek Arya yang tengah berlari mengejarnya.

I LOVE YOU KAKAK SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang