Enambelas

2K 71 23
                                    


"Namanya?".

"Lo tanya namanaya? Namanya Faya".

***
Tik..tok..tik..tok

Mereka terpaku sejenak.

"Eh,kok lo kaya kaget gitu deh. Kenapa?". Citra membuka suara.

"Ga,ga apa apa kok. Hehe. Emm,btw,lo sama kak Deva gimana?". Ara mengubah topik pembicaraan mereka.

Ia tahu,topik seperti ini sebenarnya akan menyakiti hatinya sendiri. Tak apa. Toh dia sudah berusaha ikhlas dengan semuanya. Dia tidak ingin menjadi teman yang egois.

"Yahh gitu,gue seneng banget. Dia orangnya baik,lucu,hahaha".

"Ohiya Ra,kita tunanagan pas dia kelulusan. Tar acaranya di Bali,sekalian acara peresmian hotel baru keluarganya. Lo dateng ya,tenaaaang,semuanya gue yang nyiapin kok". Citra bercerita panjang lebar,air mukanya terlihat sangat bahagia.

"Yaealahh,orang kaya mah belagu yak. Tunangan aja pake acara di Bali". Sindir Ara dalam konteks bercanda.

"Kan sekalian Deva juga ada acara. Eh,tapiiiiii,semua yang dateng harus bawa pasangan. Lo. Harus. Dateng!!". Ancam Citra dengan penuh penekanan di setiap kata nya.

Sebelum Ara memprotes,guru Bahasa Inggris pun datang,mereka berdua mulai berkonsentrasi pada mata pelajaran yang di berikan oleh guru.

Tak terasa bel istirahat mulai berdering. Citra dan Ara berjalan keluar kelas,bermaksud ingin pergi ke kantin.

"Hoiiiiii Araaa Citraaaa,tungguin gue woyyy". Nana berlari kecil menyusul Ara dan Citra. Dengan nafas terengah,ia berusaha mengatakan sesuatu. Sepertinya penting.

"Tenang bu,tarik nafass,buang,tarik nafaasssss,buang". Citra memberi instruksi untuk Nana. Seperti ibu yang ingin melahirkan,Nana menuruti instruksi Citra,yang membuat Ara tertawa terpingkal pingkal.

"Ada apaan sih Na. Kayak urgent banget gitu". Ara bertanya sambil mengusap sudut mata nya akibat terlalu banyak tertawa.

"Jadi gini,lo tau anak baru itu kan?". Setelah tenang,Nana mulai bercerita.

"Ho.oh?". Pernyataan disertai anggukan,yang terdengar seperti pertanyaan keluar bersamaan dari mulut Citra dan Ara.

"Dia senior kann?"

"Ho.oohhh?". Jawab mereka berdua dengan anggukan.

"Dia cewe tuh kan ya?".

"Ho.ohhh?". Lagi,namun hanya Ara yang seperti ini.

"Eh anak onta. Lo kok ngeselin ya. Buruan napa kek jelasin,lo juga Ara daritadi ho.oh ho.oh mulu kaya orang bego tau gak". Sungut Citra kesal.

"Hehehe,ampun bu. Jadi elo,Ara,temen gue yang baik hati,suka menolong,dan tidak sombong,lo lagi dapet masalah!!!". Ujar Nana excited.

"Heee? Maksud lo?". Ara semakin tidak mengerti.

"Hadeh pea. Kalian berdua ikut gue dehh,buruan ayokkk". Buru buru,Nana menggeret tangan Citra dan Ara yang masih memasang wajah cengo.

Nana menarik kedua sahabatnya menuju lapangan sekolah yang sudah terlihat ramai. Seluruhnua membentuk suatu lingkaran,yang ditengahnya sudah berdiri seorang siswi dengan wajah angkuh nya.

"Lo cari gue?". Ara masuk ke tengah kerumunan orang,sontak semua siswa diam melihat keberanian Ara.

"Wahh wahhh,ini dia. Berani juga ya lo dateng". Tepukan tiga kali terdengar disertai senyum smirk di wajah Faya. Terdengar dramatis memang,tapi itulah yang terjadi detik ini.

"Hah,ngapain gue takut. To the point aja deh,apa apaan lo nyuruh gue kesini?". Ara menyilangkan tangan nya di dada tanda tak suka.

Ricuh. Penonton mulai tidak sabaran. Menerka nerka apa yang terjadi selanjutnya. Beberapa berdecak kagum oleh keberanian Ara. Beberapa memandang gadis itu tak suka.

"Nyolot juga ya lo,ga ada sopan santunnya sama senior". Suasana semakin panas. Ara tak gentar dengan sikap yang ditunjukkan oleh Faya kepadanya.

"Hah,sopan? Sama orang kaya lo? Lo tuh harus di kasih tau deh kayanya. Yang duluan nginjek sekolah ini gue,bukan lo!".

"Huuuuu" penonton mulai memanas manasi keduanya. Sejah ini belum ada yang melerai dua gadis itu.

"Alahh to the point aja deh. Lo tuh maunya apa sih. Buruan ngomong! Buang buang waktu gue tau gak". Ara mulai kesal karena Faya tak kunjung mengutarakan maksud.

"Sekarang denger ya,jauhin Arya!".

Deg. Ara tidak mengerti kenapa dirinya ikut terseret ke dalam masalah sepele seperti ini. Jauhi Arya? Yang benar saja. Siapa Faya,bisa seenaknya menyuruhnya menjauhi Arya.

"Liat aja nanti. Dah lah,ga penting tau ga". Ara berujar,sambil berbalik di ikuti oleh Nana dan Citra.

"Lo salah milih lawan bocah ingusan,lo punya masalah sama gue,dan gue bakalan bikin lo gak betah hidup di bumi!!!". Faya berteriak. Mengeluarkan smirk nya lagi.

Dan penonton kecewa.

Tbc

I LOVE YOU KAKAK SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang