SATU

5.3K 124 7
                                    

"Nama saya Clara Febrianti Putri,kalian bisa panggil saya Ara." Ara memperkenalkan namanya didepan kelas. Yups,hari ini adalah hari pertama Ara memasuki kelas 10. Ara memiliki tubuh tinggi langsing,dengan rambut yang agak bergelombang,juga mata indah yang menghiasi wajahnya. Senyum nya pun merekah ketika ia selesai memperkenalkan namanya di depan kelas.

"Oke,Ara silahkan duduk. Lanjut yang disebelahnya." Kali ini senior pembimbing kelas yang angkat bicara,namanya Arya,lengkapnya Arya Prasetyo. Berperawakan tinggi,dengan gigi gingsul,dan lesung pipi di wajahnya.

Ara memperhatikan setiap teman teman yang memperkenalkan diri. Ada seulas senyum saat ia memperhatikan kak Arya. Sangat manis gumam Ara dalam hatinya,membuat pipi nya sendiri memerah.

"Baik adik-adik,kita bisa istirahat 15 menit,lalu kumpul di kelas ini lagi kita bahas out bond besok,oke?" Arya mengeraskan suaranya ketika melihat adik kelas nya mulai ribut. Ia tersenyum kecil,mengingat dulunya dia juga seperti itu.

Memang,waktu perkenalan dan materi di kelas sangat membosankan bagi siswa didik baru. Dengan seragam yang sangat aneh. Mereka sangat tidak nyaman dengan itu.

Arya keluar kelasnya dengan membawa berkas absen,untuk diserahkan kepada ketua osis. Didekat kopsis,Arya melihat perempuan yang sangat cantik sedang bercanda dengan temannya. Sepertinya pernah lihat,oh iya,dia junior kelas ku. Seulas senyum terpancar di bibir Arya. Ya,dia tertarik kepada gadis itu. Dan karena gadis itu adalah junior kelasnya,Arya berpikir akan lebih mudah untuk mendekatinya.

Kemudian Arya kembali dari ruang osis,dan menyuruh junior kelasnya untuk berkumpul lagi.

"Ehm. Maaf,tadi kakak sudah lupa nama kalian,kita perkenalan lagi oke?" Arya benar,gadis yang tadi dilihatnya sudah duduk dibarisan paling depan,disebelah Ara.

Gadis itu memperkenalkan dirinya. Tepat pada saat itu Arya tampak mencatat sesuatu.

"Perkenalkan nama saya Karenina Saputri,kalian bisa panggil saya Nina. Ada yang ditanyakan?" Nina memperhatikan seluruh kelas.

"Ehm,kamu belum menyebutkan tanggal lahirmu." Tampaknya Arya memang sedang mencari kesempatan. Membaca situasi itu,Ara hanya memutar bola matanya.

"Oh,iya maaf kak, saya lahir di sumedang 17 september 1998,terimakasih" Nana sedikit membungkuk kemudian kembali ke tempat duduknya,disebelah Ara.

Setelah semuanya selesai perkenalan "lagi",Arya mulai menjelaskan tentang konsep outbond yang akan mereka laksanakan besok. Sekitar 1 jam lebih,Arya menjelaskan.

"Ini nomor hp saya,jadi kalau ada yang bisa ditanyakan,silahkan sms ataupun telpon" Arya berharap jika bisa sedikit modus kepada Nana. Ia tersenyum senang.

"Iya kaaakkk." Jawab adik kelasnya sambil mencatat apa yang ada di papan tulis.

"Baiklah kalian boleh pulang." Semua seisi kelas bersorak senang. Ara pun tak kalah semangatnya,bagaimana tidak,perutnya yang sedari tadi sudah berbunyi,memberontak minta di isi. Ara berencana pergi ke kantin setelah ini.

Ara melangkahkan kaki nya ke kantin,sesekali menyapa seniornya yang lewat. Karena terlalu senang,ia tersandung batu hingga hampir terjatuh. Tidak,dia tidak jatuh. Ada tangan yang mencengkeram lengannya,menjaganya supaya tidak jatuh. Merasa tangan nya ada yang mencengkeram,Ara berbalik.

"Emm,terimakasih kak.maaf ini tangan saya kapan dilepasinnya kak?" Tanya Ara ketika menyadari bahwa seniornya tadi masih mencengkeram tangannya.

"Oh,iya gak apa apa. Hehe,maaf dik,saya baper." Membuat Ara tergelak. Seniornya tadi pun tersenyum,Ara menyimpan senyum itu kedalam memori otak nya.

"Hehe,iya kak gak apa apa. Saya ke kantin dulu ya kak." Ara berpamitan,karena suara perutnya yang semakin meronta.
Membuat pipi Ara merona malu.

"Iya dik,itu perutnya udah demo kayaknya." Kata senior itu terkekeh. Ara kemudian tersenyum dan mengangguk kecil,lalu dengan cepat melangkahkan kakinya ke kantin,menyadari pipinya mulai memerah.

***
"Assalamualaikum.bundaaaaaa" Ara mencari sosok ibundanya yang menghilang entah kemana.

"Iyaaaa bunda di belakaanggg." Mendengar bundanya menyahut. Ara tersenyum kemudian berlari kecil menghampiri bunda yang dibelakang.

"Bundaa,Ara nanti boleh main?" Rengek Ara manja. Ara memang tidak bisa menghilangkan sifat manjanya jika sedang bersama bundanya itu.

"Aduuhh,main kemana?sama siapa?" Bunda mengusap puncak kepala Ara.

"Ke Grancity mall ya bun. Udah lama Ara nggak kesana,Ara kesana sendiri aja kok." Ara membujuk bundanya sambil mengeluarkan puppy eyes andalannya.

"Aduuhh...iya dehh iyaaa. Tapi bunda nitip sesuatu yaa. Beliin bunda case hp ya. Nih duitnya." Kata bunda mengalah. Ara pun tersenyum senang kemudian mengecup pipi bundanya.

"Bunda baik." Kata Ara berlari ke kamar untuk berganti baju. Melihat hal itu bundanya hanya mengelengkan kepala.

I LOVE YOU KAKAK SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang