SEPULUH

2K 120 12
                                    

Hai readers. Gue bawa part baru nih. Jangan bosen bosen baca cerita absurd gue yaa,hehe. Happy Reading ^^

***
"Jadi,kita udah berapa tahun disitu kak?" Ara panik,ia bingung. Bagaimana nanti orang tuanya mencarinya.

"Oy kunyuk,kita di roftop sampe bel pulang peakk. Liat nih jam berapa." Arya menunjukkan jam yang ada di tangannya yang membuat Ara melotot.

"Buseettt kita skip dong kak?" Ara berteriak memmbuat Arya yang tidak tahan langsung menjitak kepalanya.

"Jangan kenceng-kenceng monyong. Ayok pulang."

"Sakit woyyy. Main jitak jitak aja nih senior. Bentar,gue ambil tas dulu." Ara berpisah dengan Arya untuk mengambil tas di kelas mereka masing masing.

Ara melangkahkan kakinya kembali ke koridor saat ia dan Arya berpisah tadi.

"Nih kunyuk kemana sih,gue ga di tungguin dulu?" Ara mencari cari keberadaan Arya. Namun ia tidak menemukan sosok seniornya itu.

"Udah di parkiran kali ya?" Ara pun melangkahkan kakinya ke tempat parkir sekolah itu. Namun lagi lagi ia mendesah kecewa karna mobil yang biasa di gunakan Arya sudah tidak ada di tempatnya. Hanya ada satu sepeda motor ninja berwarna merah disana.

Dengan langkah lesu,ia memutuskan untuk pulang ke rumahnya sendirian. Sekolah sudah sangat sepi,Ara melangkah dengan waspada. Seketika ada yang menepuk pundaknya hingga membuatnya berteriak kaget.

"Aaaaaaaaa,setaaannn." Ara berteriak membuat sekolahnya bergema karena suarnya.

"Aduhh. Saya ngagetin kamu ya,maaf." Eh,setan kok suaranya merdu banget. Kok kayak kak Deva? Kok gue jadi deg deg an.

"Eh, kak De Deva." Ara berusaha menenangkan detak jantungnya yang tidak karuan saat berada di dekat Deva. Seperti sekarang.

"Kok belum pulang?" Deva melihat sekeliling sebentar.

"Eh,i iya a anu kak,tadi belum dijemput." Ara terpaksa berbohong kepada Deva. Bisa turun pamornya di mata Deva kalau dia tau bahwa Ara skip dengan Arya tadi di rofftop.

"Ohh,oke. Em,saya nungguin kamu tadi." Deva tersenyum sedikit.

"Mimpi apa gue? Kak Deva nungguin gue pulang?? Jangan jangan,kak Deva cinta sama gue,trus ngarepin gue buat pulang bareng dia,berarti,motor ninja tadi punya kak Deva?berartii..."

"Nih,tadi saya nemuin hp kamu di rofftop. Ada foto kamu disitu makanya saya tau itu punya kamu." Prakkk suara hati Ara mendengar kata Deva.

"Dek?kok diem?" Deva bingung melihat reaksi Ara,kemudiam mengibaskan ponsel Ara.

"Eh, i iya kak. Hehe,makasih ya kak." Setelah mengucapkan itu,Ara bergegas meninggalkan Deva

"Semoga kak deva gak tau kalo gue skip." Ucap Ara dalam hati.

"Jangan skip lagi ya dek." duaarrrrr. Seperti disambar petir Ara mendengar perkataan Deva. Ara segera berlari meninggalkan Deva yang masih bingung dengan sifat adik kelasnya itu.

"Mampus,gue bego gue bego. Kapok gue ke rooftop aneh itu lagi. Masa cuma ngobrol bentar,udah bel pulang aja." Ara mengomeli dirinya sendiri saat berjalan di trotoar jalan.

"Pokoknya gue ga boleh kesana lagi. Apalagi sama si Arya. Kalo sama kak Deva sih,gue ikhlas." Ara masih mendumel di pinggir jalan. Mungkin orang yang melihatnya sekarang,sama halnya dengan melihat orang gila yang berbicara sendiri.

"Bareng saya aja dek." Suara itu,kak Deva?

Binggo,kak Deva dengan motor nya sudah berada tepat di samping Ara tadi. Ara melotot kaget,

I LOVE YOU KAKAK SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang