Tidak menunggu lama panggilan itu di angkat oleh orang di seberang sana.
"Yaaa!! Kau ini siapa? Kenapa selalu menggangguku?" Suara jungkook penuh dengan amarah.
"Hai manis" suara di seberang.
"Kau ...
Heii jungkook kenal suara ini
"Park minso?"
.
.
."Kenapa kau memintaku untuk bertemu?"
"Kau tidak ingin bertemu denganku?
-bukankah banyak yang ingin kau tanyakan?
Park minso balik bertanya.5 menit setelah istirahat jungkook menerima pesan dari gadis itu, park minso. Meminta untuk bertemu. Seseorang yang belakangan ini membuatnya terganggu. Terganggu dalam arti sebenarnya.
Sebenarnya ada seseorang lagi yang belakangan ini mengganggu jungkook. Tapi mengganggu ehem hati jungkook. Jelas bisa di tebak orangnya.
Jungkook mengkerutkan dahinya. Dia sama sekali tidak mengerti dengan gadis ini. Apa yang ada di otaknya?
Sebenarnya dia penasaran kenapa gadis ini mengganggunya dan mengirim pesan dengan kode "jalang" di dalamnya tapi dia tidak begitu tertarik berurusan dengan gadis ini. Begitu merepotkan."Tidak usah memintaku untuk bertanya katakan apa yang ingin kau katakan, aku sibuk" jungkook bicara to the poin dan dingin. Sungguh dia tidak ingin berlama-lama dengan gadis ini.
Bukannya merasa malu mendengar perkataan jungkook, park minso malah tersenyum sambil mendekat ke arah jungkook.
"Oh ayolah, kenapa kau kejam sekali padaku?" tangan park minso terulur dan menarik pelan dasi jungkook.
Jungkook bergeming, dia benar-benar jijik dengan gadis ini. Kenapa gadis yang masuk dalam kategori cantik seperti ini berkelakuan seperti wanita murahan?
Sungguh selera taehyung benar-benar buruk, pikir jungkook.
"Kau pacaran kan dengan taehyung hyung?" Tanya jungkook sambil melepas pelan pegangan gadis itu pada dasinya. Gadis itu terlalu berbasa-basi membuatnya muak.
"Bagaimana ya?" Kalau di bilang tidak, tapi secara status begitu ..
~kalau di bilang pacaran tapi aku tidak benar-benar menganggapnya pacar" ujar gadis itu dengan penuh jeda ada permainan nada didalamnya.
"Woah .. woah jangan tersinggung" gadis itu berkata lagi sambil berseringai ketika melihat kilatan mata jungkook. Dia tidak tau sejak kapan mata itu berubah menjadi api. Jungkook terlihat marah.
"Kalau kau tidak serius dengannya lebih baik kau menjauhinya", titah jungkook dengan nada mengancam.
Gadis itu menyeringai mendengar perkataan jungkook.
"Bisa di atur
-tapi ada syaratnya", gadis itu berkata sedikit menggoda
Lihatlah gadis ini, benar-benar picik.
"Apa? Cepat katakan", jungkook benar-benar tidak sabaran, matanya di buang kearah lain. Pandangan didepannya benar-benar bikin mual.
"Kau harus menggantikannya, jadi pacarku" Ucap gadis itu sambil tersenyum.
Apa barusan jungkook tidak salah dengar? Gadis ini ingin mengulang kesalahannya lagi? Sebenarnya apa yang di dalam otaknya gadis ini? Apakah dia masih waras? Apa dia semudah itu memanfaatkan perasaan orang lain untuk mendapatkan yang diinginkannya?
Jungkook benar-benar tidak bisa berkata apa-apa lagi dia masih sibuk dengan pikirannya yang menurutnya tidak logis ketika sesuatu membenturnya. Tepatnya membentur bibirnya.
Sialan. Gadis itu menciumnya.
Jungkook masih mematung dengan kejadian di depannya. Dia benar-benar blank. Tidak menolak maupun merespon dia kehabisan gerak dengan setiap tindakan-tindakan gadis itu yang selalu diluar dugaan.
"Jeo-n jjong-kookk, park min-ssoo, aa-pa yyang kalian lakku-kan?
Jungkook langsung refleks mendorong gadis di depannya itu sampai membentur dinding dengan kekuatan penuh. Dia tidak peduli dengan ringisan gadis itu mengaduh.
"Hyung- ", tenggorokan jungkook tiba-tiba tercekat.
Taehyung masih dengan posisinya mematung tanpa berkedip. Ada aura kekecewaan memancar disana. Begitu suram dan menyakitkan.
Oh tidak, dia salah paham batin jungkook. Jungkook benar-benar merutuki dirinya.
Taehyung mengedipkan kasar kedua matanya dua kali menatap lantai sekilas untuk menyadarkan diri.
"Mian, kalau aku mengganggu aktifitas kalian" taehyung berbalik mantap dan melangkah besar-besar meninggalkan jungkook dan park minso.
"Hyung, ja-jangan salah paham ini tidak seperti yang kau lihat ak-aku bisa jelas- "
"Tidak usah di kejar, lebih baik kalau dia mengetahui hubungan kita sekarang, dari pada nanti dia lebih sakit hati" Park minso memotong perkataan jungkook sambil menarik lengan kiri jungkook untuk menahannya pergi.
Jungkook menatap lekat gadis didepannya. Dia ingin menelan gadis ini hidup-hidup.
"Mengetahui apa kau bilang? Mengetahui HUBUNGAN KITA? Jungkook bertanya lalu menjawabnya sendiri ada kesan mengejek disana.
-jangan bercanda park minso, sejak kapan aku punya hubungan denganmu? Jungkook mendecih jengkel.
"Jungkook, aku tau kau kesal, tapi itu terlalu kasar" Gadis itu kelihatan tidak senang mendengar perkataan jungkook. Bisa-bisanya jungkook semarah itu padanya karena Kim taehyung.
"Aku memang selalu kasar dengan orang yang tidak ku suka-
dan aku beri tahu aku paling benci dengan gadis bodoh dan tidak bermoral sepertimu ini" Intonasi jungkook meninggi.
Dia benar-benar muak. Dia tidak ingin lebih lama lagi menyaksikan drama dari gadis bodoh itu. Di balikkannya badannya ke arah perginya taehyung.
Sungguh jungkook benci kesalahpahaman. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Menjelaskan adalah bagian yang sangat di bencinya. Menjelaskan kronologi sebenarnya sampai si salah paham mengerti situasi sebenarnya. Sekarang dia harus mencari taehyung dan menceritakan semuanya.
Aku harap hyung lebih mempercayai aku daripada gadis sialan itu
Tapi dia sudah salah paham, padahal tidak seperti yang terlihat
Kenapa harus di bagian itu sih dia lihat?
Arghhh
Pikiran jungkook terus merusuh disana tidak mau diam seirama dengan langkah besar kakinya yang berbunyi tidak beraturan menyusuri setiap koridor sekolah dan pandangannya menyapu setiap sudut mencari seseorang yang sedang salah paham padanya.
TBC
Mian slow update 😭🔫
Aku tau ini ngga jelas, thanks yang sudah reading and voment.사랑해요 여러분 🙆
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilakookie
FanfictionKebersamaan yang begitu lama dapat merubah hati seseorang. Siapa sangka dengan tindakan saling melengkapi mereka malah merubah salah seorang dari mereka mempunyai perasaan yang tidak biasa. "Kalau saja aku aku bisa mengontrol perasaanku, kalau saj...