Chapter 15

6.7K 512 20
                                    


Taehyung pov

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu.
Hari-hari berganti dengan cepat.

Aku masih betah dengan setumpuk buku di meja kamarku.

Besok adalah hari terakhir ujian semester.

Tidak terasa sudah beberapa bulan aku di tinggal eommaku.

Hidupku terasa sulit dari sebelumnya dengan tidak ada eomma di sampingku.

Mataku selalu berkaca-kaca ketika mengingat tentang eomma seperti saat ini.

Ku dongakkan kepalaku sambil mengusap air mataku yang sedikit keluar. Aku benci saat lemah begini.

Aku kehilangan nafsu makanku. Entah bagaimana orang lain melihat bentukku.

Untuk masalah makan dan minum aku tidak khawatir. Eommaku meninggalkan tabungan yang cukup untuk menguliahkanku. Tapi sekarang tabungan itu harus ku pakai untuk menghidupiku sehari-hari.

Untuk saat ini masih bisa digunakan tapi secepatnya aku akan mencari pekerjaan part time untuk menyambung hidupku. tabungan itu bisa saja habis.

Mengenai jungkookㅡ

dongsaeng kecilku itu, belakangan ini aku jarang sekali bersamanya.

Tidak, aku tidak membencinya atau juga tidak ingin lagi berteman dengannya, hanya saja aku tidak ingin merepotkannya dalam masalahku dan aku tidak suka dikasihani meskipun jungkook tidak bermaksud begitu tapi tetap saja aku merasa seperti itu.

Mungkin aku butuh waktu sendiri untuk membiasakan diri tanpa siapapun.

Jujur saja aku masih belum terima di tinggalkan eommaku seperti ini, aku masih merasa kalau dia masih ada.

Jadi sedih lagi.

Sudahlah,

Sudah cukup belajar untuk hari ini. Aku menutup buku-buku di depanku. Mungkin sebaiknya aku mandi untuk menghilangkan penatku.

Ku angkat bokongku dari kursi lalu berjalan menuju kamar mandi, semoga hari depan penuh harapan.

ooo

Taehyung pov

Hari ini adalah pembagian laporan hasil belajar. Setelah ini aku akan menemui dongsaeng kelinciku itu untuk sekedar melihat hasil belajarnya.

Seperti biasa, aku masih pemegang rekor di kelasku. Maaf kalau terdengar sombong, aku tidak peduli.

Selesai di bagikan hasil, aku langsung melangkahkan kakiku menuju ruang kelas jungkook.

Tidak ada jungkook disana.

"Apa kau melihat jungkook?" Tanyaku pada seseorang yang ku yakini teman sekelas jungkook.

.

.

.

Jungkook pov

"Akhirnya selesai juga urusan ini" ucapku lega. Aku berjalan santai melewati kelas-kelas sambil membawa buku, tepatnya buku hasil laporan belajar.

"Jeon jungkook"

Aku menoleh ke sumber suara. Aku tau suara khas husky ini. Ku lihat taehyung hyung berdiri di sudut tembok dengan tangan terlipat didepan dada serta satu kakinya tertekuk bersandar didinding.

Ketampanannya jadi meningkat 100%ㅡ

Oh apa yang kau pikirkan jungkook?
Aku mengembalikan kesadaranku.

Tempat ini sedikit agak ke belakang. Jarang orang berlalu lalang disini.

Aku menghampirinya, pandangannya datar dan dingin. Aku mulai terbiasa dengan hal itu.

"Coba aku lihat hasil belajarmu" katanya sambil terus menatapku tajam, kali ini benar-benar dingin.

Dengan ringan aku memberikan buku yang sedari tadi ku pegang, dia masih menatapku. Sungguh dia benar-benar seperti ayah yang sedang menghakimi anaknya.

Di bukanya satu persatu lembaran itu. Banyak nilai merah disana. Pandangannya tetap datar seperti tidak ada yang salah dalam angka merah itu, dia tak kunjung menghakimiku.

Di tutupnya buku itu kasar hingga meninggalkan bunyi, aku sedikit terhenyak.

Matanya menatapku lebih dingin dari sebelumnya lalu membuang pandangan sebentar ke arah lain dan menatapku lagi.

"Kejutan apa lagi yang ingin kau tunjukkan kepadaku jungkook?" Tanyanya dengan mata yang mengintimidasi tangannya menggulung buku yang aku berikan tadi lalu menepuk-nepuknya dengan tangannya yang lain.

"Maksudmu hyung?"


TUBERCULOSIS

Kependekan ya? Mianhae 😂🔫
Ceritanya makin gaje begini maapkan lagi 😭,
btw thanks banget yang sudah voment, Saranghamida 😙😙

VanilakookieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang