Chapter 18

8K 534 42
                                    

Ah, Jungkook tiba-tiba dilema. Baru saja rasanya dia hampir bisa melupakan Taehyung, tapi orang itu malah menyuruhnya kerumahnya. Padahal hari itu dengan jelas Jungkook mengatakan bahwa dia ingin Taehyung menjauhinya.

Argh

Jungkook menggigit ujung kuku jempol kirinya, berpikir. Dia sakit apa? Sudah minum obat tidak ya? Haruskah aku kesana? Tapikan aku baru mau melupakannya, melupakan perasaannya terhadap Taehyung tepatnya. Tapi kalau aku tidak kesana, dan ternyata sakitnya parah bagaimana?

Someone help me. What should i do?

ooo

Terdengar suara berisik dari arah dapur, yaitu sendok besi yang beradu dengan panci. Seorang namja cantik lengkap dengan apronnya sedang mengaduk-ngadukan sendoknya diatas panci. Lemari-lemari kecil khas dapur hanya menonton aktifitas yang dilakukannya dengan pasrah.Setelah melalui perdebatan sengit antara logika dan hatinya, akhirnya Jungkook berakhir disini. Surprise, Jungkook sedang memasakkan Taehyung bubur cinta. haha

Right.

Jungkook sedang menghancurkan dapur Taehyung sekarang.

Setelah dilanda gelisah berkepanjangan, akhirnya Jungkook memutuskan untuk mengunjungi Taehyung. Ingat, Jungkook hanya sekedar memastikan saja kalau Taehyung masih hidup. Tidak lebih. Perasaannya terhadap Taehyung, Oh bisakah Jungkook menyebutnya cinta? Persetanlah apa itu namanya. Jungkook meninggalkan itu di Apartemennya. Sudah dikurung didalam brankasnya dia tidak akan bisa kemana-mana.

Jungkook hanya membawa sekeranjang kecil buah dan sedikit rindu. wkwk

What? Rindu? No no no

Jungkook tidak mungkin merindukan Taehyung. Jelas-jelas ia sudah hampir bisa melupakan Taehyung dan konsentrasinya sudah di alihkannya pada belajar. Perasaan itu sudah tumpah dengan coretan-coretan saat Jungkook mengerjakan soal matematikanya. Sudah habis tak bersisa. Itu terbukti akhir-akhir ini Jungkook hampir-hampir tidak mengingat Taehyung. Akhir-akhir ini maksudnya dalam beberapa hari ini, baru beberapa hari sih. Syit.

Lagipula pikirannya sudah mencari-cari alasan untuknya agar dia bisa membenci Taehyung, dan Jungkook telah menemukan alasan itu, penolakan yang dilakukan Taehyung padanya merupakan alasan yang kuat baginya untuk membencikan? Sekali lagi Jungkook tidak merindukan Taehyung. Tidak sama sekali

...atau kah sedikit? Oh, damn it.

Sesampai di rumah Taehyung tadi, Jungkook sempat beberapa kali mengetuk pintu karena tidak ada sahutan, Jungkook dengan tidak tau dirinya membuka pintu itu dan mendapati Taehyung yang tengah demam hebat serta wajah yang pucat dikamarnya. Ada sedikit khawatir didada Jungkook ketika melihat kondisi Taehyung seperti itu. Padahallkan yang putus cinta itu Jungkook, kenapa Taehyung yang sakit?

Dengan sedikit pengetahuan Jungkook, Jungkook mulai mengompres kepala Taehyung dengan air dingin secara telaten kemudian mencari obat diapotik terdekat dari rumah Taehyung. Sepulangnya dirumah itu lagi, demam Taehyung sedikit menurun tapi Taehyung tetap tertidur. Sambil menunggu Taehyung bangun, akhirnya Jungkook membuatkan Taehyung bubur. Dan tarra bubur cintanya sudah jadi.

Doakan Taehyung tidak bertambah sakit memakannya.

Sebenarnya Jungkook masih sedikit takut bertemu dengan Taehyung lagi. Jungkook takut hatinya nanti menghianatinya. Jungkook takut usahanya dalam beberapa minggu ini sia-sia, Jungkook takut tembok di hatinya runtuh begitu saja ketika melihat Taehyung lagi. Argh.. Jungkook takut

"Kau disini?" Suara husky ala bangun tidur itu menggema dengan sexy telinga Jungkook.

Jungkook yang sedang asik mencuci piring menengokkan kepalanya sebentar ke arah sumber suara tanpa berniat menjawabnya. Jantungnya tiba-tiba berpacu dengan kencang.

VanilakookieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang