Sekuatnya menolak datangnya cinta,
Tetap saja tak kuat menahan rasa,
Tolong Cinta, jangan pergi dari hati
Karna akhirnya aku menyadari
Ternyata Aku Cinta~~~~
~Author~
Masyarakat disekitar kantor kedutaan Amerika terkejut mendengar suara ledakan bom terdengar dari gedung kantor imigrasi yang ada disebelahnya.....
Brakk!!!
"Shitttttt, apa yang dilakukan si gila itu disanaaa???" seorang pria menggebrak meja dengan sengit menatap kelayar TV yang sedang memberikan informasi tentang ledakan yang terjadi di sebuah gedung kantor imigrasi.
"Bukannya lo bos yang memerintahkan untuk meratakan gedung itu jika target tidak mau diajak bekerja sama?" sahut anak buahnya yang menaruh setengah bokongnya dipinggir jendela yang terbuka dengan rokok ditangannya, mengisap dan mengeluarkan asap dari hidungnya.
"Tolol!!"
"Siapa yang Tolol? Lo yang kasih perintah atau yang jalanin tugas??"
"Lo tuh ya, selalu belain si kunyuk itu, gue tau lo suka sama dia tapi lo jangan buta!!!" bentak Pria itu pada gadis didepannya."Ingat ya Prilly, dia nggak pernah suka sama lo, buat apa lo serahkan hati lo sama orang yang nggak suka sama lo!!" teriak pria yang dipanggil bos itu.
"Jangan hubung-hubungkan perasaan gue sama pekerjaan, bos!!" Gadis yang disebut Prilly itu mematikan rokoknya dengan menekan ujungnya yang menyala dipinggiran jendela dan melemparnya ke luar jendela itu. Wajahnya terlihat tak senang.
"Pada kenyataannya begitu, kemarin lo yang protes kalau Ali ditugaskan meledakkan bom disana apalagi bom bunuh diri, apaan sih lo, yang punya diri aja nggak takut mati kenapa lo yang takut, jangan jadi penjahat lo kalau takut mati!!" bentak si Bos dengan suara yang beroktaf-oktaf tingginya.
Brakkk!!!
"Beres, gue udah hancurin tu kantor seperti yang lo perintahkan, gue selamat kagak ikut jadi korban mati, tapi lengan gue nih...."
"Lengan lo kenapa?" Prilly berkata dengan nada yang terdengar menekan, meski tak terlalu berlebihan terasa kalau gadis itu memiliki perhatian pada pria yang baru datang dengan lengan penuh bercak darah itu.
"Nggak papa." pria itu menghindar dan berlalu dari hadapan Prilly.
"Ali, luka lo harus lo beresin dulu!" seru Prilly mengingatkan.
"Gue bisa, udah deh jangan sok perhatian, nggak mempan sama gue!!" teriak Ali sambil berlalu dan keluar dari ruangan itu.
"Ck. Sudahlah Prilly, lo nggak bisa mengambil hatinya, buat apa lo kasih perhatian lo yang akan sia-sia saja!" Suara si bos membuat Prilly mendengus kesal.
"Bos, dia luka, kalau nggak diobati bisa infeksi, lo sendiri nanti yang susah!"
~~~~~
ALI POV
"Shhhhhh.....!!"
Aku menahan sakit karna lenganku yang terluka. Aku tak suka Prilly selalu memperhatikanku. Satu base camp tahu Prilly punya perhatian khusus padaku tapi satu base camp juga tahu aku tak pernah menanggapi.
Aku tak bercita-cita seumur hidup sampai punya anak cucu menjadi anggota gank mafia. Pengedar narkoba, merampok, membunuh. Aku bercita-cita menyunting gadis baik-baik yang akan membawaku pada kebaikan. Dan itu bukan bersama gadis mafia seperti Prilly.
Bukan mauku menjadi seorang penjahat. Aku tak punya pilihan. Satu tahun lalu disebuah bandara ketika aku memutuskan untuk meninggalkan kampung halaman mengadu nasib dikota besar, aku dititipi sebuah tas yang tak disangka berisi senjata dan membawaku dalam bahaya. Aku harus melarikan diri dari kejaran polisi yang tiba-tiba menyergapku. Beruntung aku diselamatkan Mr. Deniel Bosku sekarang yang akhirnya menawarkan aku untuk bergabung didalam lingkaran kejahatan yang sampai kini aku tekuni. Aku tak punya pilihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Collection
RomanceDisini Berisi kumpulan Cerita Pendek. Setiap Part berisi cerita yang berbeda. Tidak menggantung, tidak bersambung dan langsung tamat. Sengaja digabung di sini supaya readers tidak perlu mencari dan menyimpan lagi Tinggal tunggu update One Short Sto...