Bila Cinta Teruji kata Setia

44.7K 2.7K 224
                                    

"Kesetiaan seorang wanita diuji ketika pria tak punya apa-apa, sebaliknya kesetiaan seorang pria diuji ketika punya apa-apa"

***
ALI Pov

"Abi, Umi mana?"
"Umi nganterin temannya sebentar juga pulang, Loli tidur aja dulu ya ... "
Aku mengusap kepala anakku lembut. Aku menatapnya kasian. Loli baru berusia tiga tahun tetapi aku dan Prilly kurang memperhatikannya karna sama sibuk bekerja. Sejak umur dua bulan Loli diasuh pengasuh yang datang menjemput dipagi hari sebelum Prilly berangkat kerja dan diantar setelah Prilly pulang kerja jam lima sore. Sementara kan kerjaku yang tak menentu, kadang pulang larut malam membuatku juga jarang sekali bisa bertemu dengan Loli.

Aku menghela nafas ketika Loli sudah terlihat tertidur dengan nafas teraturnya.

Aku melirik jam didinding sudah jam sebelas malam.

Ting.

Berapa hari ni rasanya aku gila..
Rasa tak percaya, suami yang kukira baik ternyata tak setia...
Sedih
Kecewa
Jadi satu dengan Murka
Yah, mau gimana lagi?
Nasib sudah diduakan
Aku bercermin, aku memang sudah tua, tak menggairahkan, seperti mbok mbok..
Hanya Tuhan saja yang menguatkanku, sama anak-anak, biarlah, semoga aku bisa menghabiskan umur dengan hati damai....

Kupandang dan kubaca berulang kali sms yang dikirimkan Prilly, isteriku. Sepertinya aku begitu melukai hatinya.

"KAMU PIKIR AKU GAK TAU BAJU MAHAL DAN BAGUS, AKU CUMA INGIN NYIMPAN UANG BUAT ANAK ANAK DAN TAK MEMIKIRKAN DIRIKU SENDIRI, NANTI UANGMU HABIS LALU UANG YANG AKU SIMPAN HABIS UNTUK MEMBIAYAI HIDUP KITA, ITU KAMU BILANG AKU TAK BISA MERAWAT DIRIKU???HAH??"

Masih terbayang teriakan Prilly didepan wajahku. Iya, terlalu banyak yang Prilly korbankan dalam hidupnya. Aku yang salah, hampir saja melupakan pengorbanannya selama ini untukku.

"KAMU PIKIR GAK ADA YG SUKA SAMA AKU HAH???? KAMU PIKIR KAMU AJA YANG KEREN????

Sekali lagi Prilly berteriak lagi didepanku. Bahkan tangannya memukul kepala dan wajahku berulang kali. Aku tau betapa sesak dadanya karnaku. Aku benar-benar bodoh.

"AKU SELALU DINOMER SEKIANKAN DIBANDING ORANG TUA, SAUDARA DAN ANAKANAK, TAPI AKU TETAP TERIMA DENGAN IKHLAS DAN TAK PERNAH MENGELUH SELAMA 10TAHUN, APA KAMU MAU TAU SEKARANG GIMANA PERASAAN AKU, HAH??"

Kutatap wajahnya yang terluka dengan mata sembab. Aku tau dia sedang marah dan kecewa jadi aku tak bisa menghindar dan balik memukul ketika dia melampiaskan amarahnya padaku.

Aku yang bersalah, kenapa bisa mulai bermain hati ketika makin dekat dengan Pingky teman kuliahku dulu. Padahal semua hanya berawal dari bertemu setelah sekian tahun tak bertemu, akhirnya dia sering mencurahkan isi hatinya karna dia seorang isteri simpanan yang menurut dia selama 8thn tidak diakui suaminya.

"Kamu yang bodoh......!!!," Prilly berteriak ditelingaku.
"Udah tau istri muda orang, trus simpenan gitu yang isterinya gak tau kamu layani curhatnya, kamu gak mikir cewek begitu dimana baiknya?????"
Prilly masih saja mengobrak-abrik tubuhku memuaskan dirinya yang pasti merasa tersakiti dengan kejadian ini.

Akhir-akhir ini kami sering bertengkar. Semua karna aku yang sering memulai. Aku merasa rumah seperti tak lagi sebagai surga ketika diluar kurasakan seperti ada surga yang lain.

Ucapan - ucapan Prilly yang keras itu menjawab protesku karna kekurangannya. Aku katakan Prilly tak modis kalau sedang pergi keluar bersamaku dan anak-anak. Aku katakan Prilly tak perhatian padaku karna tehpun tak pernah lagi dia sempat membuatkannya untukku setiap pagi. Dia tak pernah sempat lagi memasak dirumah karna kesibukannya bekerja dari pagi sampai sore sementara aku pagi dan siang hari ada dirumah karna pekerjaanku biasanya dikerjakan dimalam hari saat pekerja sudah tidak ada jadwal kerja dan aku menawarkan bisnisku pada mereka.

Short Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang