Bukan Seperti Cerita Fiksi

16.1K 1.5K 99
                                    

Tak selamanya berjuang dan berkorban itu untuk saling memiliki.
Karna berjuang melawan rasa cinta dan berkorban tak lagi dicintainya adalah perjuangan dan pengorbanan cinta yang sesungguhnya.

=====

Udara panas sekali. Prilly menyeka keringat yang membanjiri dahinya. Berjalan kaki menyusuri trotoar sudah biasa ia lakukan selepas turun dari angkutan kota.

Brumm!
Tin!
Suara mobil dan klaksonnya membuat Prilly menoleh ke jalan yang berada dikanannya.

"Pril....."

Tak menghentikan langkahnya, Prilly melanjutkan setapak demi setapak kecil tanpa menoleh lagi.

"Pril...."

Mobil itu mengikuti, dan Prilly berusaha tak peduli.

Tin!
Lagi-lagi ia tak peduli. Langkah Prilly makin melebar.

"Pril....heii, tunggu!"

"Mau apa?"

Prilly menggerakkan bahunya agar tangan pria itu terlepas dari sana.

"Jangan sinis!"

"Untuk apa aku manis?"

"Kita bisa bersahabat!"

"Iya, kita tetap sahabat, tapi sahabat yang jauh bukan sahabat yang dekat, please, jangan ganggu lagi, jangan biarkan aku celaka karnamu, Li!"

"Celaka?"

Prilly bergerak cepat tanpa menggeser tubuh Ali dari hadapannya.

'Ya Tuhan, hampir saja keceplosan!'

Prilly berlari kecil menghindari kejaran Ali. Memasuki sebuah gang kecil ia merasa sudah aman karna Ali takkan mungkin mengejarnya. Mana bisa fortunernya itu memasuki gang sekecil jalan menuju tempat tinggal Prilly.

Prilly segera meraba tas yang bertengger dibahunya mengambil kunci rumah kecilnya. Rumah  peninggalan ayahnya yang sudah tiada. Hanya itu satu-satunya harta paling berharga yang ia miliki.
Membuka pintu ia bersandar dibalik pintu yang segera ia tutup.
Napasnya turun naik karna tersengal sehabis bergerak dan melangkah cepat meninggal pria itu. Yang sudah memporak porandakan dan meruntuhkan pertahanan batin yang seketika meledak ditandai dengan airmatanya yang jatuh berderai seketika.

"Aku sudah ikhlasin kamu, Li, please jangan muncul-muncul lagi!"

Prilly terduduk setelah punggungnya tergesek balik pintu. Nyeri seketika rasanya saat mengingat dia.

Prilly menyadari drama dihidupnya tidak seperti cerita fiksi. Seorang gadis miskin bertemu dengan seorang pria kaya lalu dijadikan istri dan permaisuri diistananya yang megah. Cerita seperti itu hanya cerita cerita disinetron. Cerita dinegeri dongeng tentang seorang hadis miskin baik hati yang bertemu dengan pangeran.

Bukan seperti Maria Mercedes ditokoh telenovela dimana dari pemulung diangkat anak oleh seorang pria tua kaya lalu jatuh cinta pada pangeran kaya.

Tak ada pria tua yang ingin menjadikannya anak atau menantu apalagi memberinya warisan harta kekayaan dan aset-aset karna menantunya jahat. Itu cuma ada ditelenovela.

Keadaannya sebaliknya. Pria tua itu tak merestui bahkan mengancam akan menghabiskan nyawanya jika tetap bersama putranya. Bukan matinya yang ia risaukan. Tetapi apabila ia mati siapa yang akan menengok ibunya yang sedang lupa ingatan di rumah sakit jiwa? Siapa yang akan diminta bertanggung jawab pada biaya yang harus ditanggung agar ibunya tetap nyaman berada dirumah tenang itu? Jika ia tak ada, dan tak bisa menanggung ibunya, ibunya akan dilempar dan akan tersia-sia di jalanan.

Short Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang