Chapter 19

1.6K 85 0
                                    

"Tidak bisa seperti itu, seharusnya kau lebih memikirkan untuk ke depannya." Lottie berkicau padaku.

Sudah lebih dari sepuluh menit dia menceramahiku panjang lebar mengenai hubunganku dengan Justin. Ku rasa itu sudah menjadi hobby barunya sejak satu bulan yang lalu. Kejadian pagi yang sangat gila di apartemenku, ingat? Lottie menjadi semakin protektif terhadap semua yang berhubungan tentang kisah percintaanku. Dia bilang, aku memiliki hubungan yang di luar batas normal. Dan jelas Justin merupakan pria abnormal yang memiliki hidup berbahaya. Dia menjelaskan tentang apa yang seharusnya dan tidak seharusnya kami lakukan. Kemudian dia akan mulai mencarikan jalan keluar yang hanya memberatkan otakku dan membuat kepalaku pusing. Aku menghargai rasa khawatirnya untuk kami. Tapi dia sudah berlebihan dalam hubunganku dan Justin.

"Dengar, aku tidak mau sesuatu terjadi di antara kalian. Kau harus menegaskannya kepada Justin. Kau tidak bisa menggantungkan harapanmu kepadanya begitu saja. Kau butuh kepastian. Katakan padanya bahwa kau ingin dia serius dengan hubungan ini." Dia kembali melanjutkannya sambil mengemudikan Cadillac silver miliknya.

Saat ini kami sedang dalam perjalanan menuju rumah Justin di Brooklyn. Aku tidak mengharapkan Lottie akan mengantarkanku, namun dia bersikeras. Dia bilang dia ingin melihat seperti apa tempat tinggalnya. Aku sudah melarangnya, tapi dia mengabaikan laranganku. Dan aku juga tahu bahwa dia akan kecewa mendapati seperti apa tempat tinggal Justin. Itu membuatku khawatir Lottie akan merubah jalan fikirannya mengenai hubunganku dan Justin.

Aku memejamkan mata. Mencoba membiarkan ucapan Lottie masuk ke dalam kepalaku meskipun sebenarnya aku tak ingin. Lottie memang benar. Hubunganku dengan Justin memang semakin dekat dan sudah terlampau dekat malah. Hanya saja, belum ada kepastian kami akan melangkah ke mana. Justin tidak menunjukkan keseriusannya dalam berhubungan. Dia masih menganggap semua yang kita lalui bersama adalah sebatas pacaran yang normal.

"Lottie, semuanya butuh proses. Kami sedang melaluinya saat ini. Jangan terlalu over protektif terhadapku."

"Aku tidak terlalu over protektif Annie, ingat beberapa malam yang lalu saat dia bahkan tidak merasa bersalah telah membatalkan janjinya padamu?" Ya. Aku jelas ingat itu. Kami memiliki janji temu di sebuah cafe di kawasan Riverside. Aku menunggunya di sana. Tapi dia menghubungiku dan mengatakan bahwa ada sesuatu yang mendadak yang harus ia kerjakan. Itu sungguh mengecewakan. Justin berkali-kali minta maaf, dan kami setuju untuk melupakannya. "Dia harus sedikit memiliki tanggung jawab Annie. Kau harus lebih tegas dengan pendapatmu."

Aku tahu Lottie memang benar. Dia memang selalu benar bukan? Dia lebih berpengalaman dalam hubungan ketimbang diriku. Meskipun demikian, ini akan sangat sulit untuk dilalui. Aku yakin Justin sudah mencoba dengan keras untuk membuat hubungan kami berjalan dengan baik. Dia menunjukkan bahwa dia mencintaiku dengan caranya sendiri. Bahkan dia sudah mengatakan cintanya padaku dan aku tentu percaya padanya. Hanya saja, aku masih merasa ada yang kurang dalam dirinya. Sebuah tanggung jawab yang menunjukkan bahwa dia memang serius dengan hubungan kami dan mengharap 'lebih'. Aku tahu bahwa aku memang mengharap 'lebih' pada hubunganku dengannya. Akan tetapi, aku tidak tahu apa dia mengharapkan apa yang saat ini aku harapkan darinya. Aku begitu takut untuk mencari tahu kebenaran itu.

"Ini tidak semudah itu." Aku berbisik pelan sambil menoleh ke samping. Memandangi jalanan yang ramai dan hujan rintik-rintik kecil di luar mobil. Pagi yang mendung. Sudah pukul sepuluh pagi, tapi suasananya masih terasa seperti pukul enam.

"Kalian sudah bersama lebih dari satu bulan, kau mengenalnya dengan baik, begitu pula dirinya. Kalian saling mencintai. Kau sudah berbagi kasur dengannya. Kau bahkan dekat dengan adiknya. Ibumu juga menyukainya. Semua itu sudah bisa dianggap sebagai jalan untuk mendapatkan 'lebih', apa lagi yang kau tunggu?"

Do Not Compare (by Aulia Delova)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang