Angela saat ini sedang mengerjakan kembali laporan keuangan yang di minta oleh Bryan. Ini sudah beberapa kali ia keluar dari ruangan Bryan dengan perasaan kesal, marah, karena laporannya selalu saja salah. Padahal, Angela selalu mengerjakan laporan dengan teliti dan benar, tapi dengan santainya Bryan mengatakan bahwa laporan Angela salah. Bahkan Bryan belum melihat sama sekali laporan itu.
"Menyebalkan sekali." Decak Angela sembari mengetikkan jarinya dengan lihai.
Tanpa menghiraukan orang yang berlalu lalang, dan melupakan tugasnya sebagai sekretaris karena terlalu fokus membuatnya tidak sadar akan hadirnya seseorang.
"Hmm." Deheman seseorang itu, membuat Angela mendongkakan kepala dan melihat kearah orang itu.
Didepannya sedang berdiri pria yang menjulang tinggi, dengan tatapan yang lembut dan menjeyukkan, mata yang kebiruan, hidung yang mancung, rahang yang tegas, dan wajah yang tampan. Membuat siapa saja wanita ingin menjadi kekasihnya.
Angela bangkit dari duduknya, memberikan sedikit senyuman tipis "Ada yang bisa saya bantu?"
Pria itu sedikit meneliti wajah Angela, yang cantik. Gadis itu memiliki bibir yang tipis, kedua bola mata berwarna cokelat dan bulat, alis yang sedikit tebal, dengan wajah yang cantik walaupun rambutnya hanya dikuncir kuda.
"You Angela, right?" Tanya pria itu, Angela masih mengulum senyum dan mengangukkan kepala "Mari ikut saya, saya Christian Chandrawinata. Kamu bisa panggil saya Christ tanpa embel-embel mister."
Angela mengerutkan kening. Ia tidak mengenal pria yang ada dihadapannya ini siapa "Maaf, tapi saya saat ini sedang banyak pekerjaan."
Christ masih saja mengulum senyumnya yang tampan, seperti ingin membuat Angela luluh kepadanya "Saya hanya diperintah oleh Bryan untuk memperkenalkanmu kepada karyawan disini."
Angela mengangguk mengerti. Namun, ia merasa ini terlalu berlebihan jika ia harus diperkenalkan kepada seluruh karyawan, dan yang perlu kalian tahu Angela tipical orang yang tidak suka dikenal banyak orang.
"Tapi itu sepertinya berlebihan pak, Saya tidak ingin diperkenalkan seperti itu."
Christ mendesah napasnya "please, kalau kamu tidak mau saya yang akan kena marah Bryan."
Angela menatap Christ dengan cara seksama, wajahnya yang tadi tersenyum kini ditekuk bagaikan anak kecil yang tidak diperbolehkan membeli mainan. Kasihan. Angela merasa tidak tega bila wajah tampan dihadapannya terkena marah Bryan sih CEO galak itu.
"Oke, saya menyetujuinya karena saya tidak tega dengan bapak." Angela segera menghampiri Christ.
"Terimakasih." Ucapan tulus keluar dari bibir Christ.
Christ dan Angela berdampingan, mereka menghampiri setiap ruangan yang ada. Jujur selama perkenalan ada yang menatap Angela dengan rasa sebal atau mungkin iri? Entalah, tapi Angela merasa risi dengan tatapan para karyawanti disini.
"Hmm, pak?" Panggil Angela.
Christ yang sedari dari pandangannya lurus kedepan, kini melihat kearah Angela dengan kerutan dikening "Oh, Angela come on. You just call me Christ."
Angela menggelengkan kepala "Maaf pak, saya tidak bisa karena pasti bapak atasan saya."
Christ beberapa saat tertawa "Jangan terlalu kaku, saya disini juga kerja untuk Bryan dan saya juga digaji oleh Bryan. Jadi kita disini sama Angela."
Angela mendesah napasnya dengan keras "Akan saya coba. Tapi, saya mau tanya boleh?"
Christ hanya menganggukan kepala sebagai jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN & ANGELA (SUDAH TERBIT)
RomanceBryan adalah seorang CEO yang mempunyai paras tampan, dibalik wajahnya yang tampan ia memiliki kepintaran dan juga sikap yang tidak segan-segan memecat pegawainya apabila pegawainya membuat Bryan mengalami kerugian. Semenjak kedatangan Angela sebaga...