Angela sedang serius dalam memecahkan suatu masalah. Masalah yang selama ini tidak bisa ia pecahkan, ia sudah berkali-kali mencoba untuk membuat benda yang berbentuk kubus ini agar warnanya sama. Ia terus memutar agar bisa menyamaratakan warnanya namun sayang ia selalu gagal. Menghela napas, ia sudah mulai kesal dengan kegagalan akibat rubik yang dipinjamkan oleh adiknya. Sial.
"Ck," Angela berdecak sebal, ia tampaknya mulai menyerah.
Ia meletakkan rubik dengan perasaan yang sebal, kesal dan dongkol. Ia menatap rubik sambil jari telunjuknya ia gerakkan di dagu, seolah sedang berpikir bagaimana cara menyelesaikan rubik tersebut.
"Aku tidak membayarmu hanya untuk menatap rubik itu, Angela!" Peringatan dan suara itu membuat Angela terlonjak kaget. Ia melihat Bryan sambil tersenyum walau jantungnya masih berdegup dengan kencang.
Pria yang berdiri dihadapannya, selalu mampu membuat jantungnya berdegup. Entah mengapa Bryan sekarang mulai bersikap baik bahkan terkadang perhatian terhadap dirinya. Tidak jarang pria itu juga memuji dirinya yang mampu membuat gadis itu tersipu malu atau merona dibuat Bryan.
Angela berdiri dari duduknya "Ngga sih mister, tapi saya cuman lagi penasaran sama rubik ini," Ia pun mengambil rubiknya sambil menggoyangkan rubik yang berukuran 3x3.
Bryan menaikkan satu alisnya, ia menatap rubik dan Angela secara bergantian lalu mengeluarkan smirk evilnya "Hanya rubik kau tidak bisa, hmm?"
"Ck, kalau bisa saya ngga akan sefrustasi ini! Emangnya mister bisa apa?" Angela bertanya dengan sedikit kesal.
Bryan merebut rubik yang berada di tangan Angela. Ia lalu melihat kearah Angela "Mau taruhan sama saya?"
"Taruhan gimana?" Angela bertanya dengan bingung.
Bryan tersenyum miring, ia pun mencondongkan wajahnya ke wajah Angela "Kalau saya berhasil kau harus menemani saya acara nanti malam,"
Mengerutkan kening, Angela sangat keberatan dengan taruhan tersebut. Ia tidak ingin datang ke acara apapun bersama Bryan, karena ia merasa tidak percaya diri bila harus berdampingan dengan Bryan. Terlalu beda kasta.
"Gimana? Deal?" Bryan kembali bersuara saat tak ada respon dari Angela.
"Ngga, saya keberatan. Ngga ada yang lain selain temenin mister acara?" Angela mencoba untuk bernegosiasi.
Bryan menggelengkan kepala, entah mengapa Bryan malam ini sangat ingin Angela menemani dirinya di acara reunian SMA. Ia sangat mengetahui bahwa pasti ada Agatha disana, ia tidak siap bila Agatha mendekati dirinya kembali. Sebisa mungin Bryan akan menghindari Agatha dengan membawa Angela keacaranya, ia yakin dengan begitu Agatha pasti mengira Angela adalah kekasihnya dan berhenti menganggu pria itu.
Pasalnya, beberapa hari yang lalu Agatha kembali menganggu dirinya.
>Flashback On<
Bryan menatap tajam seseorang yang berada di hadapannya, ia bingung bagaimana cara wanita itu masuk kedalam ruangannya. Ia saat ini baru saja menyelesaikan rapatnya dan ketika kembali keruangan ia melihat wanita yang sudah berhasil membuatnya patah hati dan tidak percaya dengan cinta. Bryan tidak habis pikir wanita itu masih saja berani menemui dirinya setelah mengkhianati dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN & ANGELA (SUDAH TERBIT)
RomanceBryan adalah seorang CEO yang mempunyai paras tampan, dibalik wajahnya yang tampan ia memiliki kepintaran dan juga sikap yang tidak segan-segan memecat pegawainya apabila pegawainya membuat Bryan mengalami kerugian. Semenjak kedatangan Angela sebaga...