"Cie, merona banget tuh kayaknya. Are you happy my sister?" Goda Agnes saat para tamu sudah pulang kerumah masing-masing.
Tasya tadinya ingin bermalam di apartemen Angela, namun ia tidak bisa dikarenakan kakak Tasya hari ini pulang kerumah setelah beberapa tahun menetap di London. Sebagai informasi dan menurut pengakuan Tasya bahwa sang kakak merupakan Dokter spesialis penyakit dalam yang handal, ia memutuskan melanjutkan karir di Indonesia dan menetap di sebuah rumah sakit yang besar di Jakarta.
Kembali ke Angela dan Agnes, saat ini kedua adik kakak tersebut sudah berbaring di tempat tidur dengan posisi telentang sambil melihat langit-langit kamarnya.
"I'm so happy and thank you for the surprise. I'm so blessed for everything," Angela menatap Agnes dengan rasa syukur dan tersenyum hangat.
"Urwell sister, kakak senang aku pun juga senang. Jadi kakak dikasih apa sama kak Bryan?" Pertanyaan Agnes membuat Angela kembali menatap Agnes. Bagaimana Agnes bisa tahu kalau Bryan memberinya hadiah?
Agnes terkekeh melihat tingkah sang kakak "Kak Bryan yang memberitahunya, dua hari sebelum kakak ulang tahun aku mengirim pesan untuk kak Bryan. Ya, aku kira dia bakalan nolak tapi ternyata kakak bisa tebak sendiri kan? Dan tadi pagi dia bilang sama aku kalau dia ngasih kakak kado,"
Penjelasan Agnes membuat Angela mengerti, pantas saja bosnya itu mengetahui bahwa dirinya ulang tahun. Ternyata adik manisnya itu yang memberitahukan bahkan meminta tolong pada Bryan agar bisa memberikan kejutan untuk dirinya.
"Kamu tahu darimana nomornya Bryan? Kakak kan ngga pernah kasih tahu?" Tanya Angela penasaran.
Agnes tersenyum miring, kakaknya ini benar-benar loadingnya lama sekali. Membuat Agnes kadang sebal "Ya ngambil di hape kakak lah, semenjak kakak putus sama kak Willy kan ponsel kakak ngga di lock terus ditinggal kemana-mana,"
Iya juga sih, Agnes benar. Ia memang sudah tidak pernah membuat kunci layar di ponselnya dan bahkan ponselnya ia letakkan di sembarangan tempat. Ah, lain kali dia harus lebih berhati-hati lagi agar tidak kecolongan oleh Agnes.
Angela bangkit dari tidurnya, lalu mengambil paperbag yang sempat ia bawa kemudian menujukkannya pada Agnes. Kini Agnes sudah terduduk ditepi tempat tidur, ia terlalu penasaran hadiah apa yang diberikan Bryan untuk Angela. Agnes mengambil isi yang berada dalam paperbagnya lalu ia membuka mulutnya saat mendapati hadiah yang diberikan.
Angela diberikan tas Louis Vuitton oleh Bryan. Agnes kembali melihat paperbagnya, ah ia baru menyadari bahwa Bryan memberikan tas branded untuk Angela.
"Gila kak ini mahal tahu, sumpah deh aku ngga boong!" Agnes memberitahukan dengan penuh semangat.
Angela mengangguk menyetujui perkataan Agnes, ia jadi tidak enak bila harus menerima benda mahal itu dari Bryan. Sewaktu pagi ketika ia baru tiba dimejanya, ia membulatkan kedua mata saat mendapati mejanya ada sebuah paperbag berlogokan Loius Vuitton.
>Flashback On<
Angela baru saja tiba dikantornya, ia saat ini sedang menunggu lift agar bisa sampai di lantai tempatnya bekerja. Hari ini merupakan hari dimana Tuhan menambahkan satu tahun umurnya, diumur yang sudah cukup dewasa untuk menikah. Angela hanya berharap agar dirinya diberikan jodoh yang bisa menerima dirinya apa adanya, sayang dengan dirinya ataupun adiknya, dan yang paling terpenting ia harus bertambah dewasa dalam menyikapi hal apapun.
Ting!
Pintu lift terbuka, Angela memencet tombol yang akan membawa dirinya ke lantai tempat dirinya bekerja. Sembari menunggu lift berjalan, Angela membuka ponselnya. Gadis itu mengerutkan kening saat mendapatkan pesan dari Bryan bahwa pria itu ada urusan sehingga tidak bisa berlama-lama dikantor. Setahu Angela, Bryan tidak ada keperluan penting tentang pekerjaannya karena Angela sangat hafal setiap jadwal Bryan. Namun Angela tidak membalas apapun, karena Angela berpikir mungkin Bryan ada urusan keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN & ANGELA (SUDAH TERBIT)
RomanceBryan adalah seorang CEO yang mempunyai paras tampan, dibalik wajahnya yang tampan ia memiliki kepintaran dan juga sikap yang tidak segan-segan memecat pegawainya apabila pegawainya membuat Bryan mengalami kerugian. Semenjak kedatangan Angela sebaga...