Angela membuka mata, menetralkan pandangannya. Gadis itu merasa asing di tempatnya berada, ia memutar seluruh kejadian yang ada diotaknya. Terakhir yang ia tahu, bahwa dirinya membersihkan apartemen Bryan kemudian duduk disofa, lalu berjanji memejamkan mata hanya lima menit.
Gadis itu melihat ke jam yang berada ditangannya, tidak menyadari bahwa saat ini ia tertidur dipaha Bryan. Seketika membulatkan kedua mata melihat jarum jam yang mununjukkan angka 02.00 dini hari.
Ia ingin bangun, tapi ia masih malas sekali dan entah mengapa ia seperti nyaman di apartemen Bryan. Mungkin Angela akan memejamkan mata sampai beberapa menit lagi, ingin memejamkan mata tetapi ketika ada pergerakan di samping pipinya itu membuatnya mendongkakan kepala.
"AHH!!" Teriak Angela, yang sadar penuh bahwa ia tertidur dengan Bryan di sofa dengan posisi kepala Angela berada di paha Bryan.
Angela terduduk. Sementara teriakan dari gadis itu membuat Bryan terlonjak kaget dan segera membuka matanya.
"Ada apa? Ada maling?" Cecar Bryan dengan penuh kepanikan.
"Kenapa saya bisa tertidur di paha, mister?" Angela bertanya dengan nada kebingungan.
Bryan yang sebal mendengar pertanyaan konyol Angela, mendelik sebal "Lah mana saya tahu."
Angela memincingkan mata, meneliti Bryan dengan penuh selidik "Pasti mister berbohong, kan? Mister yang membuat saya tertidur, dan mengambil kesempatan dalam kesempitan."
Bryan melongo tidak percaya, apa yang dikatakan gadis ini? Apa gadis ini sudah tidak waras? Mana mungkin, Bryan melakukan hal sebodoh itu.
"Saya melakukan hal sekonyol itu?" Bryan menatap Angela "Jawabannya tidak!"
"Bohong! Terus kenapa saya bisa tertidur disini bersama mister? Terakhir kan saya nyemprot pengharum ruangan, terus duduk, terus liat jam, terus--" Seperti kaset rusak, Angela menghentikan percakapannya saat ia tahu bahwa dirinya lah yang tertidur karena kelelahan dan sampai tidak sadar bahwa kepalanya sudah ia jatuhkan ke paha Bryan.
Bryan yang masih setia menunggu perkataan Angela, menaikkan kedua alis "Terus?" Tanyanya yang penasaran.
Angela menggaruk tengkuk belakang lehernya, tidak tahu harus berbuat apa "Terus saya sepertinya ketiduran, deh."
"Jadi, intinya?" Bryan bertanya dengan sangat tenang.
Angela mengeluarkan cengiran, yang menampilkan deretan giginya yang putih "Saya sepertinya kelelahan, dan maaf."
Bryan beranjak dari duduknya, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Maaf diterima, sekarang kau boleh pulang."
Bryan hendak melangkah menuju kamarnya, berusaha melanjutkan tidur. Namun, sebuah suara menghentikan aksinya yang saat ini sedang memegang handle pintu kamar "Ngga ada niatan baik buat nganter, gitu?" Sindir Angela.
Bryan sempat menolehkan kepala, lalu ia membuka pintu kamar dan menutupnya kembali. Angela tidak percaya, tega sekali bosnya membiarkan seorang gadis pulang dini hari sendirian. Dasar tidak punya perasaan.
Tanpa menunggu lama, Angela mengambil tas kerjanya yang berada persis di samping gadis itu. Ia melangkah menuju pintu keluar, menghentikan langkah tepat di rak sepatu kecil lalu memakai high heels buluknya. Kemudian, membuka pintu apartemen dengan perasaan sebal, dan sedikit takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN & ANGELA (SUDAH TERBIT)
RomanceBryan adalah seorang CEO yang mempunyai paras tampan, dibalik wajahnya yang tampan ia memiliki kepintaran dan juga sikap yang tidak segan-segan memecat pegawainya apabila pegawainya membuat Bryan mengalami kerugian. Semenjak kedatangan Angela sebaga...