Matahari sebentar lagi akan tenggelam dan akan menampilkan senja yang begitu indah. Bryan, Angela, Christ, Cantika, Rafael dan Tasya saat ini sedang menikmati hari mereka di pantai setelah drama yang mereka lewati. Rafael sedari tadi tidak pernah berhenti menatap Tasya, entah mengapa rasa cintanya kepada Tasya begitu dalam. Ia seperti tidak bisa kehilangan Tasya.
Dibawah senja yang menemani, dan di saksikan oleh keempat anak manusia yang berbeda jenis kelamin. Rafael memutuskan bahwa akan menjadikan Tasya sebagai miliknya seorang, pria itu membawa Tasya menghadap dirinya. Tangan pria itu masih bertengger di bahu Tasya, mereka saling menatap satu sama lain. Senyuman Tasya sungguh sangat mempesona Rafael.
Sedikit menghela napas, membuang segala keraguan yang ada. Rafael menggenggam kedua tangan Tasya "Aku ingin mengatakan sesuatu padamu,"
Tasya terdiam, tidak mengatakan apapun karena sejujurnya ia merasakan jantungnya sangat berdebar.
"Aku mencintaimu, entah sejak kapan rasa ini ada untukmu. Aku takut kehilanganmu, maka dari itu aku memutuskan untuk menjadikanmu kekasihku," Rafael masih menatap Tasya "Anasstasia Cromwell, maukah kau menjadi kekasihku?"
Tasya sangat terkejut, ini terlalu mendadak. Ia tidak tahu harus berbuat apa, ditambah dengan detak jantungnya yang semakin berdegup semakin cepat dari sebelumnya.
Satu detik.
Dua detik.
Tiga detik.
Rafael masih menunggu dengan begitu sabar, ia yakin pasti Tasya sedang memikirkan secara matang. Disaat Tasya sedang berpikir seperti ini, jantung Rafael beserta pemikiran pria itu berpikir yang tidak-tidak. Namun ia segera menepiskan pemikiran negatif tersebut, setidaknya jika memang Tasya belum menerimanya. Ia harus menekankan pada hatinya agar tidak menyerah, ia akan berjuang sampai titik darah penghabisan. Berlebihan memang, tapi itu lah prinsip Rafael untuk mendapatkan pujaan hatinya.
"Terima Tas!" Teriakan Angela membuat Tasya kembali kedunia nyata.
Ia sedari tadi memikirkan menerima Rafael karena masalah umur. Pasalnya, disini Tasya lebih tua dari pada Rafael.
Berdehem, ia menatap kedua bola mata Rafael "Aku ingin bertanya, apakah umur tidak masalah bagimu? Umurku terpaut lebih jauh darimu dua tahun? Apakah apakah kau yakin menjadikanku kekasihmu?"
Rafael tersenyum menenangkan, ia menggelengkan kepalanya "Bagiku umur tidak masalah karena cinta tidak mengenal batasan usia,"
"Apakah kau benar-benar mencintaiku?"
"Sungguh," Jawab Rafael begitu tegas dan tepencarnya keyakinan pada bola mata Rafael.
Tasya mengenyahkan segala keraguannya, ia menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Jawaban apa itu? Kau menerima apa menolak?" Rafael bertanya memastikan saat melihat Tasya menganggukkan kepala.
Tasya melepaskan tangannya pada Rafael, lalu memukul lengan Rafael karena kesal "Aku tahu kau mengerti jawabanku, aku terimamu sebagai kekasihmu. Tapi ingat jangan pernah meninggalkan demi wanita yang menarik dan umurnya jauh dibawahmu!"
Rafael terkekeh, lalu memeluk Tasya begitu erat "Terimakasih karena telah menerimaku, aku berjanji tidak akan membuatmu kecewa dan tak akan meninggalkamu apapun yang terjadi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN & ANGELA (SUDAH TERBIT)
RomanceBryan adalah seorang CEO yang mempunyai paras tampan, dibalik wajahnya yang tampan ia memiliki kepintaran dan juga sikap yang tidak segan-segan memecat pegawainya apabila pegawainya membuat Bryan mengalami kerugian. Semenjak kedatangan Angela sebaga...