Hari ini Angela sedang pergi berkencan dengan kekasihnya. Rasanya sudah lama sekali ia tidak pergi berkencan dengan sang kekasih, sebetulnya Angela tidak hanya pergi berdua. Namun, dengan adik Angela tentunya akan ikut bersamanya.
Angela tidak tega apabila harus meninggalkan Agnes sendirian di apartemen.
"Kak, aku kesana dulu ya." Agnes izin sebentar dari hadapan Angela dengan menunjuk toko buku yang berada didalam sebuah mall. Angela hanya menganggukkan kepala, tanda bahwa gadis itu mengizinkan Agnes pergi ke toko buku, tanpa menunggu lama. Agnes pergi dari hadapan keduanya.
"Agnes mau lanjut kemana?" Willy memecah keheningan diantara mereka berdua.
Angela yang saat ini sedang memutari beberapa kemeja yang akan dibelinya, dengan harga terjangkau. Tentunya, hanya menjawab dengan seadanya "Dia sih maunya kuliah di jurusan komunikasi."
Willy sedari tadi hanya berada dibelakang Angela. Ia menganggukkan kepalanya "Bagus tuh, tapi dimana?"
Angela mengambil kemeja yang membuatnya tertarik. Kemeja abu-abu, dengan tali yang berada ditengah tanpa lengan. Gadis itu mengulurkan kemeja di hadapan Willy "Ini bagus ngga?"
Willy meniliti kemeja yang berada ditangan kekasihnya, menggelengkan kepala "Bad." Nilainya.
Angela mengerucutkan bibirnya. Ia menggantungkan kembali kemeja ke tempatnya semula. Lalu, segera mencarinya kembali.
"Kamu belum jawab." Cecar Willy.
Angela mengingat sebentar apa pertanyaan Willy sebelumnya "Aku ngga tau kalau itu, dia sih pengennya negri dan dapet beasiswa."
"Ohh." Respon Willy yang masih setia mengikuti Angela.
"Menurut kamu nih, aku beli kemeja atau rok atau dress?" Angela meminta pendapat kepada Willy.
Willy mengelus rambut Angela dari belakang dengan sayang "Kamu pakai apa aja cantik kok."
Angela menolehkan kepalanya kebelakang, sembari memukul dada bidang pria itu "Dasar perayu ulung!"
Willy mengambil tangan Angela, lalu mengecup tangan mungil Angela kemudian mengamit jemari mungil itu sehingga mereka saat ini bersampingan.
"Kamu sibuk banget ya akhir-akhir ini?" Tanya Angela, tangan yang tidak di genggam Willy mengambil rok span dan mengambil beberapa kemeja yang menurut gadis itu cocok untuk bekerja.
Willy hanya menganggukkan kepala.
Maafkan aku. Batin pria itu.
"Hmm, apa kerjaan lagi banyak?" Angela dan Willy kini sudah melangkah kearah kasir.
"Iya."
Angela mengangguk mengerti "Inget ya Wil, kamu paling tahu aku ngga suka dibohongin. Kamu tahu kan apa akibatnya kalau kamu bohongin aku?"
Willy mulai merasa gelisah, karena tentu saja Willy berbohong dengan Angela. Ia bukan sibuk, tapi ia sedang bersenang-senang dengan gadis lain yang tak lain tak bukan adalah sahabatnya sendiri.
Tapi ia tidak boleh membuat Angela curiga. Berdehem, lalu menjawab "Aku ngga bohongin kamu kok sayang, trust me okey?"
"I will always believe you, babe." Angela memberikan senyuman tulus yang mampu membuat Willy tersihir. Pria itu merasa lega, karena Angela mempercayainya.
*****
Agnes sedang berjalan di toko buku sendirian, ia hanya melihat-lihat saja. Ingin membeli beberapa buku untuk SBMPTN atau SNMPTN tetapi harganya begitu mahal, ia tidak mempunyai cukup uang. Ia sudah berusaha menabung, tapi selalu saja gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN & ANGELA (SUDAH TERBIT)
RomanceBryan adalah seorang CEO yang mempunyai paras tampan, dibalik wajahnya yang tampan ia memiliki kepintaran dan juga sikap yang tidak segan-segan memecat pegawainya apabila pegawainya membuat Bryan mengalami kerugian. Semenjak kedatangan Angela sebaga...