Kalila menyentakkan tangannya dari genggaman Rangga, kesal dengan Rangga yang membawanya keluar kelas seenaknya.
" kenapa sih lo? Narik-narik gue .. Gue nggak mau ke kantin bareng lo" omel Kalila .
"Apa lo lupa, kalau lo dikasih tugas sama kepsek .. Bawa gue keliling sekolah ini?" ucap Rangga memasukkan tanganya ke saku celananya.
"Keliling aja lo sana sendiri! Gue nggak mau.." Kalila menghentakkan kakinya pergi meninggalkan Rangga.
"Ok.. Kalau lo nggak mau temenin gue. Terus gue keliling sendirian di sekolah yang besar ini, misalkan kesasar gue tinggal bilang sama bu kepsek, lo nggak mau temenin gue.. Jadi lo dapat omel deh" ucap Rangga dengan suara keras supaya Kalila mendengar.
Kalila menghentikan langkahnya, ia mengepalkan tangannya sambil memejamkan matanya dan berbalik menghampiri Rangga.
" Ayoo!!!!!! " sahut Kalila kesal.
"Nah gitu dong..." Rangga tersenyum mengacak-acak rambut Kalila .
"Nggak usah acak-acak rambut gue.." teriak Kalila kesal.
"Jangan marah-marah entar cepet tua" Rangga terkekeh melihat Kalila yang selalu emosi apabila bersamanya.
Kalila menghiraukan Rangga, ia berjalan menuju utara dan diikuti Rangga. Sekolah mereka terbilang besar dan luas dengan fasilitas yang lengkap, yang di apit oleh 4 gedung. Dan dihiasi taman yang luas dan indah, dengan berbagai macam tanaman.
Kalila menjelaskan kepada Rangga di gedung pertama yang berlantai 2, di lantai dasar ruangan kelas X dan Ruang musik, dan ruang teater, sedangkan di lantai 2 adalah ruang kelas XI serta ruang seni dan ruang photografer.
Di gedung kedua, untuk ruang kelas XII dan ruang laboratorium serta ruang osis, ukurannya lebih kecil dari gedung pertama. Di gedung ketiga, khusus aula, perpustakaan, ruang komputer dan mushola.
Dan di gedung keempat adalah gedung olahraga yang di dalamnya ada lapangan basket, volly, sepakbola, dan renang. Dari 4 gedung, gedung inilah yang paling besar.
"Akhirnya.. Selesai. Sumpah cape banget ngelilingin ni sekolah" ucap Kalila menduduki bangku taman sekolah, diikuti oleh Rangga duduk di sebelahnya.
"Thanks ya.. Gimana kalau lo gue teraktir makan di kantin" ucap Rangga.
"Ya iyalah.. Lo harus teraktir gue, buruan entar nggak sempat.. Gue laper tau nggak" sahut Kalila beranjak dari bangku taman.
***
Kantin yang awalnya adem anyem, sekarang ribut dengan celotehan para siswi, melihat kedatangan Rangga dan Kalila.
"Hai.. Rangga"
"Rangga mau makan ya, gabung sama kita aja"
"Rangga minta nomor WA dong"
"Rangga ganteng banget sih.."
Dan bla bla bla.. Kalila menekuk wajahnya bete, baru sehari Rangga sekolah udah bisa ngegeser posisi Aldi, yang menjadi most wanted di sekolah.
"Lo pesen makanannya, gue nunggu di sana" Kalila menunjuk meja yang sedang diduduki para sahabatnya.
"Ok" Rangga berjalan ikut bergabung dengan murid lain untuk memesan makanan.
Kalila menduduki kursi menghadap kedua sahabatnya, yang menatapnya penuh selidik.
"Apa?" ucap Kalila sambil menyeruput orange juice milik Rissa.
"Eh.. Main minum-minum aja lo.. Pesen sana" Rissa menarik orange juice dari Kalila.
![](https://img.wattpad.com/cover/73586900-288-k995310.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Could Guy
Novela Juvenil" lo harus mau berpura-pura jadi pacar gue TITIK" ucap Rangga menekankan kata'titik' diakhir kalimat. " Tapi--" "Rangga!" seru seseorang memotong ucapan Kalila. Rangga celingak-celinguk mencari seseorang yang memanggilnya. " eh... Hai" sapa Rangg...