Kalila menyuap lahap roti berselai coklat dan dilanjutkannya meminum segelas susu hingga tandas, Ashraf menatap Kalila ngeri dan bergidik melihat Kalila menghabiskan roti hanya dengan dua kali suapan. Syarief dan Sheila hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan putri semata wayangnya yang sangat tidak anggun.
"Makannya pelan-pelan sayang!" Tegur syarief.
"Aku udah telat Pa, semuanya Kalila berangkat bye." Sahutnya berlari ngacir ke luar.
"Hati-hati, jangan ngebut sayang!!" Pesan Sheila. Yang dibalas acungan jempol oleh putrinya.
Kalila menatap jam digital yang tertera di dashboard mobil "06:52 aduh mati... bisa telat gue, 5 menit lagi bel." Gumamnya sambil menambah kecepatan mobilnya hingga 70 km/jam.
"Ini gara-gara wartawan sialan!!! Gue nggak bisa tidur tadi malam, gue kepikiran bakal jadi artis dadakan. Jadi bangun kesiangan." Ucap Kalila kesal pada dirinya sendiri.
Kalila memarkirkan mobilnya dengan mulus, tanpa goresan sedikitpun. Ia berlari di lorong menuju kelasnya karena bel berdering 2 menit yang lalu, berarti ia sudah terlambat 2 menit.
Kalila menghembuskan napasnya ketika sampai di kelas belum ada guru yang mengisi." Huh... syukur pak Gio belum masuk." serunya pelan berjalan menuju bangkunya.
"Tumben Rangga belum datang." Ucapnya dalam hati. Memandang bangku kosong yang seharusnya ditempati Rangga.
"Dia tadi WA gue, katanya dia nggak masuk hari ini." Ucap Erwin seakan tahu apa isi pikiran Kalila.
"Kenapa jadi nggak masuk?" Tanya Kalila bingung. Seingatnya Rangga tadi malam baik-baik saja.
Erwin mengendikkan bahunya, menandakan bahwa dia juga tidak tahu dengan perihal absennya Rangga dari sekolah.
"Memangmya dia nggak bilang sama lo? Kan lo tunangannya." Tanya Erwin.
Kalila menggelengkan kepalanya sambil mendengus,"tunangan dari hongkong" sahutnya dalam hati.
"Kemana pak Gio? Kok belum masuk?" Tanya Kalila melihat kelas yang free karena sedari tadi tidak ada tanda-tanda kehadiran pak Gio.
"Beliau nggak bisa masuk karena beliau ada urusan, jadi kita dapat tugas sejarah Bab 3 pilihan ganda 1-50 di jawab." Jawab Erwin.
"Kapan dikumpul?"
" besok sih katanya. Gimana kalau kita bareng ngerjainnya, soalnya susah La. Aku aja nggak dapat jawabannya di buku." Ajak Erwin.
"Oke.. kita kerjain di perpus yukk! Di sana bukunya lengkap, jadi gampang kita ngerjainnya." Saran Kalila, yang disetujui oleh Erwin.
Setelah kurang lebih 2 jam akhirnya soal yang diberikan pak Gio sudah selesai, Kalila merenggangkan ototnya karena terlalu lama duduk.
"Ke kantin yukk!! 5 menit lagi bel." Ajak Erwin sambil merapikan alat tulisnya.
"Yukk!! Perut gue juga mendadak laper nih, minta diisi" ucap Kalila.
"Win, kok mereka pada ngeliatin gue sih?" Tanya Kalila pelan.
"Mana gue tau.. nge-fans kali sama lo." Sahut Erwin mengendikkan bahunya.
"Masa sih??" Gumam Kalila.
"Mana gue tempe, lo tunggu gue di sana! Lo mau apa? Biar gue yang pesan." Sahut Erwin.
"Iih.. lo mah nyebelin. Samain aja kaya lo." Ucap Kalila memajukan bibirnya dan pergi menuju bangku kosong di ujung ruang dekat jendela.
Kalila mengeluarkan Iphone miliknya dan membuka notifikasi WA yang belum sempat dia baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Could Guy
Teen Fiction" lo harus mau berpura-pura jadi pacar gue TITIK" ucap Rangga menekankan kata'titik' diakhir kalimat. " Tapi--" "Rangga!" seru seseorang memotong ucapan Kalila. Rangga celingak-celinguk mencari seseorang yang memanggilnya. " eh... Hai" sapa Rangg...