wartawan???

74 1 2
                                    

"Udah, lo nggak usah nangis.. maafin gue, gue nggak bermaksud buat nyakitin perasaan lo." Ucap Rangga menghapus air mata Kalila .

"Apa yang lo bilang itu benar, gue yang bodoh.. gu--"

"Sstt... lo nggak bodoh, hati tidak bisa memilih, kita boleh cinta sama siapa pun. Jadi lo jangan salahkan diri lo sendiri, lo hanya harus move on dari Aldi,;(!9 Oke" seru Rangga ke Kalila.

Kalila mengangguk dan memeluk Rangga.

" Thanks ya"

"Ya. kita teman, jadi harus saling membantu" jawab Rangga.

Kalila melepaskan pelukannya dan berbalik pergi meninggalkan Rangga.

"Huh.. jangan sampai dia tau kalau gue deg-degan, mau ditaruh dimana muka gue." Seru Kalila dalam hati.

"Eeh.. kok gue ditinggal sih? Huh hah huh" ucap Rangga menghampiri Kalila sambil menormalkan napasnya.

"Loh, emangnya kenapa kalau gue tinggal?"tanya Kalila.

"Gue takut elah.. sendiri di perpus, horor" sahut Rangga sambil bergidik.

"Alah.. dasar penakut lo." Ucap Kalila masuk ke dalam kelas.

"Eehmm... uuhhuukkk... eeheemmm... uuhhhuukk.. UUHHHUUKKK"

"sejak kapan kalian kena batuk masal kaya gini?" Tanya Kalila kepada teman-teman di kelasnya.

"Sejak hari ini,jam ini,menit ini,detik ini."sahut Erwin.

"Penyebabnya?" Tanya Rangga bersender di depan pintu kelas.

"Penyebabnya, ketika 2 orang manusia yang berdiri di depan kelas.. Nggak ngomong kalau mereka sudah tunangan."sahut Salsa.

Rangga dan Kalila saling pandang, seakan-akan lewat pandangan mata,mereka bisa bertukar pendapat untuk membuat alasan di hadapan teman-temannya.

"Sorry, kita nggak bermaksud  untuk tidak memberi tahu kalian, cuman belum ada moment yang tepat."ucap Rangga menjelaskan.

"Jadi benar lo tunangan sama Kalila ? Oh.. sakit hati hayati bang, kalau begitu bunuh saja hayati bang.. Hayati nggak kuat!!" ucap salsa melankolis.

"Alah.. Sok melankolis lo, jijik gue liatnya." seru Erwin melempari salsa dengan penghapus.

Salsa memajukan bibirnya mendengar seruan Erwin,  membalas perlakuan Erwin dengan melempar penghapus .

"Eeeh.. Astaga!! Itu penghapus gue yang kalian lempar!!" teriak Azizah ketika sadar bahwa milik nya menjadi bahan peperangan antara salsa dan Erwin.

"Aaa... Lari!!!"teriak Erwin dan salsa ketika Azizah mengejar mereka.

"Awas!! Lo sini, jangan lari!!" seru Azizah mengejar salsa dan Erwin. Membuat murid-murid tertawa menyaksikan mereka bertiga.

"Duduk yuk, ibu Lita bentar lagi mau masuk." ujar Rangga kepada Kalila ketika melihat Bu Lita yang berjalan menuju kelas.

Kalila menganggukkan kepalanya berjalan menuju bangku yang ia tempati, Rangga pun melakukan hal yang sama.

"Astagfirullah...  Kalian sudah kelas 2 SMA masih main kejar-kejaran di kelas. Salsa, Erwin, dan Azizah kalian berdiri di tengah lapangan hormat menghadap tiang bendera, sampai bel pulang berbunyi." ucap ibu Lita.

"Tapi, saya kan cu--"

"Tidak ada tapi-tapian, sekarang juga kalian keluar dari kelas!!!" sahut ibu Lita memotong ucapan Azizah.

Sweet Could GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang