"Kita masuk kelas yukk!" Rangga menarik tangan Kalila.
Setelah sampai di kelas, mereka disambut oleh sorakan teman-temannya.
"Ciye... Kalian pacaran ya" seru Erwin memandang Rangga dan Kalila penuh arti.
"Kata siapa? Kita nggak pacaran" sahut Kalila berlalu menuju kursinya.
"Massa sih.. Gue nggak percaya" selidik Erwin mengangkat sebelah alisnya.
"Bodo" Kalila mengendikkan bahunya nggak peduli.
" lo mah gi--" seruan Erwin terpotong oleh bu Elma.
"Erwin duduk!!" perintah bu Elma memandang tajam Erwin yang sedang berdiri disamping kursi Kalila.
"Hehehe iya bu" sahut Erwin cengengesan berjalan ke kursinya.
Kalila mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas, hanya barisan pertama dan kedua saja yang memperhatikan Penjelasan bu Elma,dari barisan ketiga sampai barisan kelima tampak tidak ada yang memperhatikannya.
Mereka memilih tidur dan memainkan handphone, Kalila mendirikan bukunya diatas meja sebagai pelindung supaya bu Elma tidak curiga bahwa ia sedang bermain handpone.
"Rangga WA,gue." gumam Kalila membuka pesan yang dikirim oleh Rangga.
From
Rangga coeek: Entar pulang sekolah bareng gue!
Gue mau ngomong ama lo, penting!!.
To
Rangga coeek: mobil gue gimana??.
From
Rangga coeek: suruh aja rasyid bawa mobil lo pulang..
To
Rangga coeek: oke.
From
Rangga coeek: gue tunggu lo, di parkir sekolah. Bye..
To
Rangga coeek: ok, bye..
Kringggg....
Bel berbunyi menandakan kegiatan belajar mengajar telah usai, Kalila membereskan buku dan memasukkannya kedalam tas.
"La, gue duluan ya.. Bye" pamit Salsa sambil memakai tas ranselnya.
"Ok bye.." sahut Kalila yang tengah menutup resleting tasnya.
Kalila melangkakan kakinya keluar kelas pergi menuju parkiran, menghampiri Rasyid yang berdiri disamping mobilnya. ia terlalu cuek dengan keadaan sekitar, tidak memperdulikan tatapan para siswi yang sedang menatapnya.
Kalila akui adiknya ini dapat dikategorikan ganteng, memiliki ketampan diatas rata-rata. Alis tebal, dengan bola mata yang berwarna coklat terang, siapa pun yang menatap matanya langsung jatuh hati, hidungnya yang mancung, pipi yang tidak terlalu tirus dan tidak juga terlalu chubby, rahang yang kokoh, dan bibir tebal kemerah-merahan. Tubuhnya yang tinggi, dan mempunyai kulit seputih susu, ditambah dengan sifatnya yang dingin, membuat para siswi berlomba untuk mendapatkan hati adiknya ini, entah itu kelas 10 yang sepantaran dengannya, bahkan yang senior.
"Syid, lo pulang duluan aja. Gue pulang bareng Rangga." ucap Kalila berdiri dihadapan Rasyid dan menyerahkan kunci mobil.
" ok" ujar Rasyid menerima kunci mobil.
"Hati-hati" ucap Kalila melihat rasyid memasuki mobilnya dan menjalankannya keluar dari pekarangan sekolah.
Kalila masuk kedalam mobil BMW yang dikendarai Rangga dan duduk disamping kemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Could Guy
Teen Fiction" lo harus mau berpura-pura jadi pacar gue TITIK" ucap Rangga menekankan kata'titik' diakhir kalimat. " Tapi--" "Rangga!" seru seseorang memotong ucapan Kalila. Rangga celingak-celinguk mencari seseorang yang memanggilnya. " eh... Hai" sapa Rangg...