Si pengacau

37 1 0
                                    

Erwin yang sibuk menulis tersenyum sinis dan mengalihkan pandangannya, melihat Kalila menundukkan kepala. Kemudian ia menolehkan kepalanya memandang Aldy yang berjarak satu bangku dengannya, ia langsung menetralkan wajahnya ketika Aldy berbalik menghadapnya.

"Kenapa, Al? " tanya Erwin sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Lo yang kenapa, ngeliatin gue kaya punya utang. " sahut Aldy.

"Siapa yang ngeliatin lo, geer banget sih.. Gue aja lagi ngeliatin Azizah. " seru Erwin beralasan.

"Massssa ciihhhh.. " olok Aldy pada Erwin dengan gaya ngondek.

"Gila!! Dasar banci Thailand.. " desis Erwin mendelikkan matanya, dan kembali fokus pada buku tulisnya.

" La, gue mau tanya boleh? " Tanya Abu mendekati Kalila yang sedang mencoret-coret kertas kosong.

"Hmmm... " Kalila berdehem sebagai jawaban.

"apa betul lo... cuma pura-pura sama Rangga? " tanya Abu dengan hati-hati.

Semua penghuni kelas mendadak sunyi sepi tanpa suara setelah Abu mengutarakan pertanyaan kepada Kalila. Aldy yang semula berselancar ria di Instagram menghentikan kegiatannya, Erwin melipat tangan didada sambil menatap lurus ke arah Kalila, Reza yang duduk dibelakang bangku Kalila pura-pura tidak peduli, tapi ia memasang telinga untuk mendengarkan jawaban Kalila.

Kalila memejamkan mata dan menarik napasnya berat. " Iya, semua yang dikatakan Sindy benar. "

Tidak ada yang bersuara, yang terdengar hanya suara nyamuk dan lalat beterbangan. Mereka ingin Kalila menyangkal semua yang dikatakan Sindy, tapi yang keluar dari mulut Kalila membuat mereka mendesah kecewa. Erwin tersentak ketika mendengar jawaban Kalila, ia merasa senang ketika mengetahui Kalila hanya berpura-pura tapi disisi lain ia tidak suka mengetahui fakta Kalila menyukai Aldy.

' Tidak masalah untuk saat ini lo sukanya sama Aldy, tapi nanti gue buktikan lo hanya suka, cinta sama gue bukan sama Aldy. ' ucap Erwin dalam hati, sambil menatap punggung Kalila yang duduk membelakanginya.

Aldy tersenyum cerah mendengar penuturan Kalila, kemudian ia berdiri menghampiri gadis bersurai coklat yang sedang mencoret abstrak diatas kertas. Abu yang menyadari kehadirannya, langsung menyenggol lengan Kalila.

"Isshh.. Apa lagi sih?? " Kalila mendesis sebal kemudian mendongakkan kepalanya.

Abu tersenyum sambil melambangkan jari telunjuk dan jari tengah tanda damai, dan menunjukkan ke arah Aldy.

Kalila yang melihat Aldy berada disampingnya lebih tepatnya menduduki bangku salsa, hanya bisa menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia sangat malu untuk menunjukkan wajahnya untuk sekarang ini, ingin sekali dia menghilangkan dari muka bumi.

"Jangan ditutup mukanya, La!!" seru Aldy menurunkan kedua tangan Kalila yang menutupi wajahnya.

Reza yang biasa dipanggil ucup mengepalkan tangannya dibawah meja, ketika melihat Aldy melakukan hal yang membuatnya mual. Ia mengalihkan pandangannya ke pintu kelas ketika melihat Salsa masuk dengan muka cemberut sambil menghentakkan kaki.

"Aldy minggir lo!! Gue mau duduk.. " Seru Salsa menghentakkan kakinya.

"ihhh.. Cepet minggir!!!" Salsa menarik Aldy untuk bangkit dari tempat duduknya.

"iya, iya sabar kenapa sih.. " omel Aldy bangkit dari duduknya.

Kini Aldy berpindah ke bangku Azizah membuat sang empunya mendengus kesal. " geser sedikit cantik! Numpang duduk gue..."

"ih Aldy sempit tau!!" seru Azizah mendorong Aldy sekuat tenaga.

"apasih??? Pelit banget lo, ngasih gue tumpangan separuh kursi aja nda mau."

Sweet Could GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang