permainan dimulai

119 4 1
                                    

Kalila menarik selimutnya sampai menutupi seluruh tubuhnya, ketika merasakan cahaya matahari masuk dari celah gorden kamarnya.

Hari ini adalah hari minggu, dimana hari yang sangat di tunggu, untuk bersantai ria, nonton film sepuasnya, tidak perlu bangun pagi untuk bersiap pergi sekolah. Kalila mendengus mendengar langkah kaki Ashraf, dan memejamkan matanya berpura-pura bahwa ia sedang tidur.

"La, bangun.. " ucap Ashraf sambil membuka gorden kamarnya, membuat kamar Kalila yang tadinya remang-remang menjadi terang karena sinar matahari yang masuk melalui jendela kamarnya.

"Aku masih ngantukk.. Jangan ganggu hari libur aku deh!" sahut Kalila menyelusupkan kepalanya kedalam selimut.

Ashraf menghampiri Kalila dan duduk disisi ranjang.

" kamu mau sampai kapan? Guling-guling di kasur.. Bangun! Udah siang tau"tanya Ashraf menarik selimut yang menutupi tubuh adiknya.

"Iih... Kakak, keluar sana jangan ganggu aku!" Kalila bangkit dari ranjangnya dan berusaha menarik Ashraf keluar dari kamarnya.

Ashraf memandangnya tidak berkedip, laki-laki mana yang nggak tergoda melihat wanita yang beranjak dewasa, hanya menggunakan celana hot pans dan tank top, ditambah lagi rambut coklat sepunggung yang tergerai indah.

Kalila menghentikan aksinya ketika melihat Ashraf yang tidak bergeming sedikitpun, ia melambai-lambaikan tangannya didepan wajah kakaknya.

Kalila membulatkan matanya ketika menyadari apa yang sedang dipandang oleh kakaknya, sontak menutup bagian tubuhnya terutama pada bagian dada.

" Aaaaa... Kakak ngapain ngeliatin aku, kayak gitu??.. Keluar dari kamarku!!" teriak Kalila sambil mendorong Ashraf sekuat tenaga untuk keluar dari kamarnya.

Blam!

Kalila menutup pintu kencang dan menyandarkan punggung ke divan kasur sambil membuka aplikasi media sosial.

" cepet mandi! Habis itu turun ke bawah!. Kita sarapan" teriak Ashraf sambil menuruni anak tangga menuju meja makan.

"Iissss... " Kalila meletakkan Handphone di atas tempat tidur , meraih handuk yang tergantung disamping pintu kamar mandi dan masuk kedalam kamar mandi.

Setelah 10 menit, Kalila turun menghampiri Ashraf yang sedang menyiapkan nasi goreng untuk mereka.

"Morning.. Adikku yang cantik" sahutnya membalikkan badannya menghadap Kalila, sambil mencubit pipinya gemas.

Kalila mengerucutkan bibirnya.

"Jangan dicubit kak, sakit tau" serunya mengusap pipinya yang memerah karena ulah Ashraf.

"Maaf deh.. " ucap Ashraf sambil  mengelus pipi adiknya.

"Ekhemm..."

Ashraf menjauhkan tangannya dari pipi Kalila, ketika sebuah deheman menginterupsi mereka.

"Aku turun niatnya mau sarapan, bukan buat ngeliat pemandangan kaya gini" ucap Rasyid menarik kursi dan mendudukinya.

Ashraf menatap tajam rasyid, sedangkan Rasyid mengedikkan bahu acuh.

"Morning.. Adikku yang ganteng" ucap Kalila mencium pipi Rasyid dan melingkarkan tangannya di leher Rasyid.

"Morning.." balas Rasyid mencium kedua pipi Kalila.

Ashraf mengepalkan tangannya, melihat kedekatan mereka, Rasyid mengangkat sebelah alisnya, ketika melihat Ashraf menatapnya tajam. Seakan bertanya kenapa?, yang dibalas Ashraf dengan dengusan.

Sweet Could GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang