***
Dia kelamku
Masa lalu yang membuat banyak lukaku
Diam diamku
Masa lalu yang membuat banyak perihku
Kau yang hadir
Mengusik fikiran yang tak lagi mengingat
Kau yang datang
Disaat hatiku kututup rapat
Kau yang kembali
Mencoba datang tuk singgah dihati
Kau masa lalu
Datang mengusik lagi hidupku
Tak puaskah kau?
Menyakiti hari-hari kelamku dulu
Berhentilah
Mencoba jadi terlihat
Karena kau hanya masa lalu
Yang tak akan ku bawa lagi dihidupku
Aku tak lagi tinggal di masa itu
Tak lagi mengingatmu
Tak lagi menyayangimu
Tak lagi mencintaimu
Kau adalah penat
Yang hadir tiap detik saat ku merindu
Kau adalah perih
Yang hadir setiap hari saat kau menyakiti
Kenapa tak pergi saja dari hati?
Kenapa tak sembunyi saja dari perih?
Kenapa tak lari saja dari sakit?
Kenapa tak mati saja menahan penat?
Aku bukan yang dulu
Kau permainkan ku mau
Kau bohongi ku percayai
Kau sakiti ku hanya menangisi
Tapi tidak
Aku tak lagi tinggal disana
Diruang hampa tanpa udara
Diruang kosong tanpa penghuni
Aku tak lagi tinggal disana
Meratapimu yang pergi tanpa tau sakitnya
Aku tak lagi hidup disana
Menunggumu tanpa kau tau penatnya
Kau masa lalu
Datang mengusik lagi hidupku
Tak puaskah kau?
Menyakiti hari-hari kelamku dulu
Aku telah berhenti cintaimu
Karena luka kini membesar tiada celah
Perihku menyebar di ruang hampa
Kosong tanpa udara
Aku berhenti
Sejak kau biarkan perasaan ini layu tanpa sebab
Sejak kau biarkan aku menahan rindu tanpa pelampias
Sejak kau biarkan hati ini rapuh karena ketidakpastian
Aku berhenti...
Menatapmu lagi
Aku berhenti...
Mencintaimu perih
Kau masa lalu
Datang mengusik lagi hidupku
Tak puaskah kau?
Menyakiti hari-hari kelamku dulu
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Relung Hati
PoetrySemua kata yang mendeksribsikan rasaku, pada dia, pada hidupku, pada semuanya. Curahan hati yang terbelenggu.