Semestinya hatiku harus tau bahwa lukanya semakin banyak.
Bahkan menyeruak dengan bekas.
Masih jelas terlihat rasa sakit teramat dalam namun terbelenggu.
Tak bisa lepaskan, karena takut terlampiaskan.Bagaimana berhenti mencinta?
Aku tak tau juga jawabannya.
Sedetik kemarin ku berkata ku lelah, tapi masih mau bertahan.
Sedetik kemarin ku bilang aku ingin pergi, tapi satu langkahpun aku tak pasti.Dirimu selalu saja menjadi alasanku tersenyum dipagi hari. Selalu saja menjadi alasan aku bahagia disetiap hari.
Namun aku terlalu berambisi. Terlalu egois dalam diri. Terlalu egois ingin memiliki mu tanpa mau mendekapmu. Terlalu percaya diri bahwa kau akan tetap kembali padaku.Nyatanya salah.
Semua hanya jadi harapan tak berpengujung.
Dan ketakutan terbesarku adalah kenyataan yang tak bisa ku pungkiri.Kau tetap bersamanya. Kau tetap untuknya. Kau tetap miliknya. Sebagaimana mestinya.
Dan aku, tetap jadi aku yang mencintamu dalam diam.
Copyright©2017 by: Gewindgrace
KAMU SEDANG MEMBACA
Relung Hati
PoetrySemua kata yang mendeksribsikan rasaku, pada dia, pada hidupku, pada semuanya. Curahan hati yang terbelenggu.