Ayah

14 0 0
                                    

Mukanya lelah saat bangun pagi

Bersiap menantang pagi walau letih

Dipersiapkannya wajah sumringah dengan jeri payahnya

Ia melangkah pergi dengan iringan doa




Ia masih baik-baik saja

Walau kau mengamuk mengikuti egomu

Ia masih bisa tersenyum tulus

Mengikuti inginmu walau ia harus terenyuh









Siang malam ia bekerja

Rupiah demi rupiah ia kumpulkan

Berfikir bagaimana caranya ia bisa menyukseskanmu

Berfikir bagaimana caranya ia bisa melihatmu lebih baik





Tak tau ia lelah, kau terus meminta

Tak tau ia sakit, kau terus saja egois






Karena baginya kau harapan

Karena baginya kau impian

Karena baginya kau segalanya





Dia...

yang kau kenal dengan sebutan

Ayah...






Relung HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang