Mukanya lelah saat bangun pagi
Bersiap menantang pagi walau letih
Dipersiapkannya wajah sumringah dengan jeri payahnya
Ia melangkah pergi dengan iringan doa
Ia masih baik-baik saja
Walau kau mengamuk mengikuti egomu
Ia masih bisa tersenyum tulus
Mengikuti inginmu walau ia harus terenyuh
Siang malam ia bekerja
Rupiah demi rupiah ia kumpulkan
Berfikir bagaimana caranya ia bisa menyukseskanmu
Berfikir bagaimana caranya ia bisa melihatmu lebih baik
Tak tau ia lelah, kau terus meminta
Tak tau ia sakit, kau terus saja egois
Karena baginya kau harapan
Karena baginya kau impian
Karena baginya kau segalanya
Dia...
yang kau kenal dengan sebutan
Ayah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Relung Hati
PoetrySemua kata yang mendeksribsikan rasaku, pada dia, pada hidupku, pada semuanya. Curahan hati yang terbelenggu.