Tadi aku menemuimu
Tidak!!
Tepatnya aku hanya melihatmu.Kau bersama mereka berkumpul ria.
Sepertinya sedang bermain.Beberapa kali aku memanggil namamu. Kau acuh seakan semua tak lagi sama.
Namun benar,
Aku tahu alasan itu dengan pasti.
Sudah beberapa kali kita mencoba lari dari rasa yang menjangkit itu. Tak henti kita buat jarak, agar kita segera lupa.
Tak henti juga aku berusaha tuk segera melenyapkan rasa.Tapi seperti terpaku.
Aku punya kaki, namun seperti lumpuh
Aku punya mata, namun seakan buta
Aku punya tangan, namun seakan tak ada
Aku punya mulut, namun seperti bisu.Tetap saja kembali. Terus kembali. Lalu kembali. Seakan rasa tak lagi mau menjauhi.
Padahal kau terikat.
Padahal kau harus jaga jarak.
Padahal kau miliknya.Dan
Padahal juga aku bukan siapa-siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relung Hati
PoetrySemua kata yang mendeksribsikan rasaku, pada dia, pada hidupku, pada semuanya. Curahan hati yang terbelenggu.