Patah

14 0 0
                                    

***

Kau selalu saja berkata

Indah nyaman membuatku melayang

Lalu terus saja kau berkata cinta

Karena ku tahu kau memang pandai mengatakannya




Aku hidup dalam butiran perhatianmu

Mengalir menjadi aliran darahku

Menguap menjadi oksigen yang dapat kuhirup

Lalu menjadi butiran-butiran air mata kesakitanku





Lalu kau pergi

Menjauh dan hilang lagi

Aku tak lagi dapat bernafas

Darahku membeku serta tercekat




Aku membutuhkanmu

Yang ku anggap sebagai oksigenku

Aku memerlukan dirimu

Yang ku anggap sebagai darahku





Namun hatiku kini membeku

Lalu membatu

Kini jadi debu

Hingga saat kau pergi bersamanya

Dan saat kau mengatakan kau cintainya




Saat itu hatiku lelah

Lalu kemudian patah







Relung HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang