Tentangmu
Yang memenuhiku.
Tentangmu
Karenamu, sesal yang dalam
Tumbuh berduri didasar hati
Sekiranya aku bisa melihatmu
Ingin kutebus segala kesakitanmu
Akan kugantikan dengan diriku
Kiranya dapat membunuh duri
Penyesalan.♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Husain mengenang kembali gadis mungil 4 tahun lalu, dimaa gadis itu sengaja mendekatinya bertanya tentang rumus-rumus fisika atau bertanya tentang hal-hal yang tidak penting.
Diwaktu lain, kadang-kadang ia tidak sengaja menangkap basah gadis itu, sedang memandanginya tanpa ia tahu kalau gadis itu menyimpan perasaan untuknya.
Husain hanya tahu gadis itu agak pendiam, introvert, penyuka kesendirian dan buku yang tak luput dari tangannya.
walaupun tidak jarang ia melihat gadis itu sedang bercanda dengan teman sebangkunya.
Kehidupan gadis itu berbanding terbalik dengan seorang Husain.Husain adalah sosok yang banyak digandrungi remaja perempuan saat SMA , karena ia adalah pemuda cerdas dan terkenal.
Dan pada saat penaikan kelas XII Husain mengetahui kalau Zahra menyukainya, tidak! gadis itu mencintainya.Husain mengetahui nya dari Maharani sahabat Zahra waktu SMA. Maharani yang tidak tahan melihat Zahra menangis dalam diam ketika melihat Husain dekat dengan gadis lain. Agak dramatis pikirnya waktu itu. Ia menanggapainya tak lebih sebagai lelucon. Tak lebih sebagai salah satu gadis dari sekian banyak gadis yag mengaguminya.
Zahra yang tertawa ceria bersama Fatih difoto itu adalah orang yang sama. Orang yang meninggalkan penyesalan dalam diri Husain, yang membuat Husain berjanji pada dirinya kalau ia tak akan menyakiti gadis itu lagi, ia tak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Ingatannya membawa pada masa kekurang ajarannya.
Husain ingat betul dimana dia menemui gadis itu, "Zahra, ada yang mau saya bicarakan ke kamu.""Iya kak, ada apa?" Tanya gadis itu polos.
"Jangan disini!" Sentak Husain. Sempat mengamati wajah gadis itu yang nampak amat bahagia. Ia lalu membawanya dibawah pohon yang agak jauh dari bangunan sekolah.
"Aku tahu kamu menyukaiku."
"Dari mana kamu tahu?"
"Aki udah tahu semuanya, kamu gak usah kaget gitu. Kamu cukup tahu aja, kalo saya gak bakal suka sama kamu. kamu bukan tipe aku, gadis kecil, dekil, agak bodoh, dan satu lagi jangan terlalu banyak muncul didepanku. Itu mengganggu pemandangan." Husain menyemburkan kalimat tanpa perasaan. Abai pada gadis mungil yang kini tertunduk diam tak tahu harus berkata apa. Seperti orang bodoh, ia menahan air matanya sampai dadanya sesak hingga rasanya mau pecah juga hatinya yang terasa tertusuk ribuan jarum.
Dengan sisa harga diri, ia mengangkat pandangannya menatap Husain yang masih berdiri disana.
"Anda jangan khawatir , siapa pun yang beritahu anda akan hal ini aku berterima kasih kepadanya. setidaknya aku tahu bagaimana perasaan anda terhadap saya.
Dan yang harus anda tahu kenapa saya menyembunyikan perasaan ini karena saya tahu siapa diriku," ucap Zahra mengulas senyum getir pada laki laki dihadapannya."Bagus kalo kamu tahu diri, setidaknya kamu cukup cerdas mengetahui siapa dirimu." ketus Husain, sambil berlalu meninggalkan Zahra. tanpa ia sadari telah meninggalkan luka yang dalam pada hati gadis itu.
Husain tak bisa tidur malam ini, ia terus memikirkan Zahra,
ia terus dihantui rasa bersalahnya setelah melihat gadis difoto itu.Gadis yang sengaja ia jauhi dan bahkan sengaja membuat nama gadis itu jelek dihadapan teman-temannya.
Mempermalukannya, sehingga gadis itu kadang dibully habis-habisan membuat ia makin tenggelam dalam kesendiriaanya,dijauhi, disindir setiap kali gadis itu melewati mereka, dan hanya ditanggapi dengan diam oleh Zahra. Husain tidak tahu bagaimana menderitanya Zahra.
"waahh punya muka juga yahh dia."
" kemana- mana bawa buku tapi tetap aja bego."
"Punya nyali juga tuh cewek naksir sama husain."
"Gak punya kaca kali dirumah."
"Tsssk lagi pula husain mana mau sama gadis kuper super kampungan gitu."
Dan berbagai macam penghinaan yang harus Zahra alami hanya karena menyukai seseorang.
Kadang terselip rasa iba dihati Husain melihat gadis itu diperlakukan, tapi ia terlalu jaim dihadapan teman-temannya ketimbang melindungi zahra dari cemohan.
Betapa jahatnya dirinya dulu.
Kenapa ia harus memperlakukan Zahra seperti itu, kenapa ia harus mengucapkan kata yang begitu menyakitkan. Tapi bukankah semua orag pernah melakukan kesalahan. Lagipula, mereka masih labil, kesalahan semacam itu lumrah. Sisi iblisnya membisiki Husain.Tapi bagaimana kalau Zahra tidak mengerti? Bagaimana kalau Zahra masih memikirkannya?
Bagaimana kalau Zahra tidak memaafkannya? Dan bagaimana kalau Zahra tidak menerimanya kembali?
Lihat, berapa picik Husain. Harusnya bukan saatnya ia memikirkan bagaimana kalau Zahra tidak menerimanya. Harusya ia memikirkan bagaimana minta maaf yang benar.
Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam kepala Husain, mencipta gelisah sepanjang malam. Bahka menciptakan konflik dalam dirinyamIa benar-benar dihantui rasa bersalah, ia terus memikirkan bagaimana caranya bertemu dengan Zahra dan meminta maaf padanya, ia harus berusaha sebisa mungkin untuk kembali membahagiakan gadis itu dan menebus semua kesalahannya.
Mulai lelah dengan pikirannya sendiri, Husain terlelap dalam kalut.
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Akasara Cinta Dalam Bait Doa
De TodoDaku mencinta-Mu dengan dua cinta Satu karena hasrat dan satu karena Kaulah yang paling layak Hasrat-hasrat adalah karena kesibukanku mengingat-Mu daripada selain-Mu Kelayakan-Mu adalah karena Engkau telah bukakan tabir hingga daku dapat melihat...