♡Mutiara kinanti mawla♡

101 5 0
                                    

Perempuan adalah perpaduan
Antara Keindahan raga dan
Keagungan jiwa
penuh misteri dan rahasia-rahasia
Memiliki kelembutan kasih
Tangan- tangan sutra
Jari-jari yang kuat
Yang mampu menggenggam hati dan meremukkan sekaligus
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Fatih POV
Fatih  baru saja keluar dari mushola kampus usai menunaikan Sholat dzuhur, hendak mengikuti seminar di kampus itu. Ia melangkah pelan sambil menekuri ponsel. Akibat keteledorannya, ia menabrak seseorang. Tidak ingin seperti di film-film, Fatih segera mengangkat pandangan dan meminta maaf.

"Maaf," ucapnya. Lalu pandangannya terhenti pada sosok gadis yang barusan ia tabrak. "Mbak Kinanti? maafkan saya mbak." Gadis itu malah sibuk mengambil tas dan bukunya yang terjatuh. Fatih mengurungkan niatnya untuk membantu. Lagipula gadia itu sepertinya tidak sudi bicara padanya. Merasa sudah meminta maaf, dia memilih untuk melanjutkan langkahnya.

"Maaf, apa saya mengenal anda?" Fatih berhenti dan membalikkan tubuhnya.  Pertanyaan gadis itu aneh.

"Saya Fatih, yang biasa ikut kajian di rumah pak Rajib, maaf kita memang tidak saling mengenal, saya hanya pernah melihat anda menyuguhkan teh pada kami waktu itu." Dilihatnya, gadis itu tidak menatapnya sama sekali.

"Oh gitu ... Fatih ya?" Ia tersenyum "maafkan saya juga Fatih, saya tadi sibuk mengingat-ingat sesuatu. Jadi itu kita sama-sama teledor," katanya kemudian. Mengakhiri percakapan mereka setelah pamit ke mushola.

***
Rupanya, seminar  hari ini di bawakan oleh Kinanti. Gadis yang ditabrak oleh Fatih tadi. Jadi seminar hari ini bertema, Studi gender dari perpektif agama-agama. Di seminar itu mengupas tentang laki-laki dan perempuan dari perpektif agama Islam, Hindu dan Kristen. Dimana, Hindu mengkangkat derajat pria diatas wanita. Wanita tidak patut untuk sekolah tinggi atau tidak patut menyetarakan diri dengan pria. Menurut Hindu, wanita adalah mahluk kedua, diciptakan untuk melengkapi keperluan pria, diciptakan untuk mengobati kesepian sang manusia pertama. Sedangkan Kristen tidak jauh beda, lebih ekstrimnya lagi, Kristen membebani wanita dengan dosa primordial manusia. Dimana Eva (Hawa) adalah pemicu dikeluarkannya Adam dari Eden. Disisi lain, Islam merevolusi semua itu. Hadir mengangkat derajat perempuan beberapa tingkat diatas pria. Bahkan menurut Islam, perempuan adalah bukti legitimasi sifat-sifat Illahi. Yakni sifat pengasih dan penyayang yang dimiliki Allah SWT di manifestasikan dalam diri perempuan. Kemudian dibuktikan dengan pemikiran sang pemikir Jepang, Sachiko Murata dalam bukunya The Taw of Islam. Yang mengemukakan bahwa perempuan adalah Yin yang mewakili sisi kelembutan atau sisi feminin semesta dan laki-laki adalah Yang yang mewakili keperkasaan atau maskulinitas. Ini adalah twma yang agak rumit dan tidak ada habisnya diperdebatkan, walaupun Al-Quran sudah mengemukakan bahwa tidak ada perbedaan antara pria dan wanita, atau tidak ada manusia yang lebih unggul diatas manusia lain. Yang membedakan hanyalah ketakwaan.

"Tih, betapa beruntungnya lelaki yang jadi pendamping  hidup seorang Kinanti ya, dia itu paket komplit idaman seluruh pria soleh di dunia ini termasuk aku," ujar Sufyan percaya diri di sebelah Fatih. Pria gondrong dan memiliki beberapa helai janggut.  
Bagi Fatih, Kinanti sosok perempuan yang sempurna. Dia tidak berpikir untuk memiliki wanita sempurna semacam itu.
Enrah kenapa, sejak mengenal Zahra. Fatih yidak bisa memikirkan gadis lain. Jadi tidaklah salah kalau Zahra memiliki sihir. Ah, dia geli memikirkan ini.

"Tih, kamu kenapa? Mikirin Kinanti heh?"

"Nggak, aku mikirin materi tadi kesimpulannya gimana ya?" Elak Fatih.

Sufyan tertawa. "kau selalu terbengong saat melihat si Kinanti tapi measih ngeles juga." Sufyan mengambil rokok dari sakunya. "kamu ada rasa ya sama Kinan?" Tanyanya lagi.

Fatih merasa lucu," ia rasa nano-nano, rame rasanya," sahut Fatih asal. Aufyan kehabisan kata-kata. Dia hanya membakar rokoknya.

***

Hari ini aku mengunjungi toko buku tidak jauh dari kampusku, berburu referensi untuk tesisku sekaligus mencari buku kesukaan Zahra. Zahra suka membaca novel bergenre romantic juga buku Filsafat, kuhadiahi dia jika aku kembali nanti.

Bagaimana kabar gadis  itu, hampir dua bulan ini aku tak pernah dengar kabar tentangnya, lost contact, nomornya tak pernah aktif begitu pula akun jejaring sosialnya.

Semoga dia baik-baik saja. Berulang kali mencoba menghubunginya. Namun, selalu operator bersuara cantik yang menjawab.

"Mas Fatih kan?" Sapa suara menjeda pikirku. Dia perempuan cantik yang ku tabrak tempo hari.hari ini tambah cantik, ayu dan ... jaga pandangan Tih!

"E-eh iya ... bener mbak." Gagap karena tertangkap menilai penampilan yang tidak seharusnya ku lakukan. Seulas senyum untuk menutupi salting, bolehlah.

"Panggil kinan aja Tih," katanya  sambil membalas senyumku. Tatapannya tertuju pada buku di tanganku.

"Kamu suka juga sama buku yang ginian?" Kinqn menunjuk buku fi pangkuanku. Aku bingung menjawabnya, agak keki juga. karena buku di tanganku  sekarang adalah buku yang aku pilih untuk Zahra dan itu berbau romantis yang kerap digemari perempuan pada umumnya.

Ah memalukan, ntar machonya kurang.

Bibir Kinanti tertarik simetris.

"Ah ... ini hadiah untuk sahabat," ucapku sambil mengusap tengkukku.

"Untuk bacaan sendiri juga gak salah, malah aku salut bahkan kagum, karena kadang bacaan seperti ini dijustice hanya untuk bacaan perempuan saja, padahal kan gak ada hal yang seperti itu. Hanya kadang mereka saja keliru dalam berpikir, seolah dunia perempuan terpisah dari dunia pria,
padahal kita hidup dalam dunia yang sama untuk saling melengkapi, mendampingi dan pemenuhan tugas sesuai porsi tugas yang di embankan, pikiran kelirulah yang membatasi ruang gerak perempuan," jelasnya. Seperti biasa, dia masih gadis cerdas yang mampu menurunkan kadar kepercayaan diri pria. Mungkin ini alasan, beberapa pria beringsut mundur sebelum berperang.

Menurut bincang-bincang dengan teman-teman pria selama ini, mereka kurang menyukai perempuan cerdas. Mereka lebih menyukai perempuan yang menye-menye manja gitu.

"Fatih? Kamu gak apa-apa kan?" Ada geliat khawatir tergambar di wajahnya.

"A-ahh ... gak kok, aku hanya memikirkan ucapan mbak tadi," ujarku, ia terlihat lega. Padahal naluri lelaki sedang meringkuk malu.

"Gak usah, panggil mbak ih, kesannya saya ketuaan," ucapnya lembut sambil tersenyum. "Sekali lagi, cukup Kinan aja," tegasnya.

"Siip mbak, eh ... ralat Kinan maksud saya."

"Kapan-kapan kita ngobrol lagi yaah, aku ditunggu Abi di mobil."

"Siip, tinggal hubungi saya saja, ini nomor ponsel saya." Aku menyodorkan nomor handphone padanya, ia menerimanya dengan senyum yang memukau.

"Makasih Fatih, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Aku kembali ke asrama. Memoriku memutar kembali ucapan Kinanti di toko buku tadi. Aku jadi  teringat Zahra. Zahra yang selalu antusias, bila pembahasan mengenai gender. Pemikirannya tidak jauh beda dengan pemikiran Kinanti. Bedanya Zahra perempuan yang tidak banyak bicara tetapi banyak berpikir, kata-kata yang keluar dari sepasang bibirnya adalah mutiara bagiku. Namun, entah kemana dia sekarang. Padahal banyak hal yang ingin ku ceritakan padanya. Banyak yang ingin aku sampaikan padanya. Tapi kabarnya pun tak ada sama sekali.

***
TBC

Fatih puitis sekali
Mungkin pengaruh jatuh cinta kali yeee

Vomentnya jangan lupa.. kasih semangat buat Fatih yang setia dengan cintanya meski ia bertemu perempuan yang lebih baik dari Zahra.

Akasara Cinta  Dalam  Bait DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang