17 - Rona

39 0 0
                                    


Akan kau temukan masalah
Entah itu
Spanjang kemelut rasa
Atau
Sesingkat marah ibu kepada anaknya
Ingatlah
Kami berdiri di mana kau mengeluh

-~-

"Danan! Kamu keren!" Gadis itu nyaris menjerit, senyumnya melengkung penuh.

Yang dipuji tertawa rendah, lalu beralih menatapku, "Woi, gerak!"
Aku mengangkat bahu, "Saya udah jalanin tugas."

Mereka tertawa, Dre memeluk lenganku dan menyandarkan pipinya di bahuku.

"Nempel mulu, kapan jadinya lo!" Danan meninju pelan dahi Dre, membuat gadis itu menendang kakinya, keras.

"Woi!" Dia meringis sakit. Aku tertawa.

"Luntur ntar makeup Dre!"

"Eh Dan," Dre sedetik lepas memberi kode agar Danan melihat ke arah dua gadis yang sedang berjalan kemari.

Karena alasan yang tidak kuketahui, wajah Danan berubah cerah, senyum tipis terlihat di sana.

"DREE!!" Gadis dengan gaun biru berlari-lari kecil untuk kemudian memeluk Dre, membuatku mundur selangkah.

"Happy birthday yaaah!! Cantik banget loo!"

"Makasiih, Mita juga!"

"Nih hadiah gue kecil doang tapi gue jamin lo suka deh!"

Dre kembali berterimakasih, lalu meletakkan hadiah itu di meja, bersama dengan puluhan lainnya.

"Dan." Mita, berbalik dan tersenyum pada Danan. Danan balas tersenyum, tapi sedetik kemudian tatapannya kembali tertuju kepada gadis bergaun hitam yang tersipu berjalan ke depan Dre.

"Run cantik banget, tumben banget nih pasti direcokin Mita ya?" Dre memeluk gadis yang sedikit lebih tinggi darinya, yang dipeluk agak canggung balas memeluknya.

"Iya, hehe. Nih buat Dre."

Aku mengernyit melihat kotak kayu tanpa bungkus kado yang diterima Dre dengan girang.

"Makasiih.. Gak dibungkus, Dre buka ya?"

Gadis itu mengangguk, tangannya terangkat mengusap tengkuknya.

Kulihat Dre membuka kotak itu, lalu matanya berair. Aku yakin sekali matanya berair karena segera setelah dia melihat isi kotak itu, dia menatapku.

Ada apa?

Sementara aku bertanya-tanya, Dre cepat memeluk gadis itu, "Makasih Run."

"Iya.."

Lepas pelukan itu, gadis itu tanpa sengaja menatapku, aku tersenyum tipis. Wajahnya merona.

"Hai Run." Danan menyenggolkan lengannya ke lengan gadis itu.

Dia sedikit mendongak menatap Danan, "Hai." Katanya sambil tersenyum. Kali ini wajahnya nyaris merah.

Langit yang Mendekap Kota KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang