2 - Ujung yang Mana?

86 5 0
                                    

Aku ini abu-abu. Aku ini bukan putih. Diwarnai pun, aku kusam.

-~-

"Kak, sampai kapan kakak mendekam di situ?"

Dapat kurasakan adikku duduk di ujung tempat tidurku. Aku sendiri sedang sibuk tenggelam dalam pikiranku di ujung yang berbeda, tertelan selimut tebal.

Aku diam, tau maksud lain pertanyaannya.

Deru pendingin ruangan terdengar samar, mengisi jarak di antara kami.

"Nanti malam Mas Pandu mau datang kemari."

Aku masih diam. Mas Pandu? Siapa lagi dia ini? Apa pentingnya kalau dia datang? Aku menghela napas pelan, berat. Tentu saja penting, untuk keluargaku.

"Kak, Luna pikir.."

Dia memberi jeda, selalu seperti itu kalau dia sedang mencari kata-kata yang tepat. Lunaku, yang terlalu banyak berpikir. Aku diam-diam menggigit bibir, perasaan bersalah menyusup ke hatiku, lantas siapa yang bisa kusalahkan?

"Mas Pandu itu tepat."

Langit yang Mendekap Kota KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang