Saat ku meratapi turunnya hujan,
Allah hadiahkan ku pelangi,
Cukup indah di ufuk langit,
Tak jemu mataku memandang,
Tak leka hatiku memuji.
Titis hujan masih berkaca,
Tapi pelangi tetap hadir,
Bagaikan ia tersenyum padaku,
Dengan tujuh lapis warna puitisnya,
Seolah mengucapkan kata cinta.
Namun pelangi itu mainan mata,
Tak tersampai aku menggapai,
Tak terjumpa hujung pangkalnya,
Tiada bau untuk ku hayati,
Tiada rasa untukku nikmati.
Pelangi itu gadisku,
Yang masih belum halal buatku,
Dia kurnian Ilahiku,
Untuk ku jaga maruahnya,
Agar ia terus bercahaya.
Usah dirosakkan titis air,
Usah dihalang cahaya mentari,
Agar pelangi tidak terpadam,
Biar ia terus bersinar,
Mengibur hati yang berduka.
YOU ARE READING
Sang Pencipta Mimpi
PoetryUsah takut untuk bermimpi, Kerna kita semua adalah Sang Pencipta Mimpi, Tapi jangan lupa untuk bangun, Kerana kita perlu meraihnya, Menukar kepada realiti, Biar tidak seindah dunia imaginasi.
