Aku pria pinggiran,
Tersorok malu menahan rindu,
Cinta yang tak bisa terluah,
Terikat lidah, terkunci bicara,
Sekadar mengimpikan bayanganmu.
Aku melayan rasa,
Seorangku tiada berteman,
Biarlah angin membuaiku,
syahdunya menyejukkan hati membara,
Menggelegak dibakar cintamu.
Tapi kau hanya khayalan,
Mengulit jiwa yang sedang kekosongan,
Menunggu lalang berbuahkan anggur,
Dan cuka menjadi manis,
Sebegitu mustahilkah cinta ini?
Ingin ku susuri jalan,
Merintis terus ke lubuk hatimu,
Andai ada ruang dan waktu,
Mungkinkah aku kan menawannya?
Dan terus ku pegang tanpa lepas.
Rasa yang terpendam,
Cita yang belum tergapai,
Kasih yang tak tercapai,
Sayang yang tidak berputik
Ku menunggu saat bermula sebuah madah.
YOU ARE READING
Sang Pencipta Mimpi
PuisiUsah takut untuk bermimpi, Kerna kita semua adalah Sang Pencipta Mimpi, Tapi jangan lupa untuk bangun, Kerana kita perlu meraihnya, Menukar kepada realiti, Biar tidak seindah dunia imaginasi.