Jika sudah tersurat sebuah takdir,
Yang menentukan aku disini,
Dibayangi resah dan keliru,
Maka apa lagi dayaku,
Selain berharap pada PEMILIKku
Jika itu akhirnya,
Yang memamah setiap jiwaku,
Hingga aku lemah longlai,
Tak terdaya aku bangun lagi,
Maka pada RABBku aku mengadu,
Jika sepi bertakhta di hati,
Hingga aku penuh kesunyian,
Tidak mampu aku tersenyum,
Hanya TUHAN penghiburkku,
Bisa buatku senyum kembali
Jika ia membuatku tersiksa,
Ku pohon agar kau bahagia,
Kerna aku merasai apa itu derita,
Dan ku tak mahu ia untukmu,
Itu pintaku pada ALLAH.
Jika esok masih ada,
Ku harap aku mampu bersabar,
Agar ku mampu melihat mentari,
Setelah hari ini penuh kelam,
Dengan segala andaian palsuku.
YOU ARE READING
Sang Pencipta Mimpi
PoetryUsah takut untuk bermimpi, Kerna kita semua adalah Sang Pencipta Mimpi, Tapi jangan lupa untuk bangun, Kerana kita perlu meraihnya, Menukar kepada realiti, Biar tidak seindah dunia imaginasi.