Kurapihkan beberapa kepingan lalu sambil membelai tirai tirai kata,
Terekam jelas dalam fragmen memoriku; luka lama itu telah menghantui nestapa.Aku jejerkan saja mereka menjadi dua, kemudian tiga, empat, selanjutnya lima—entah sampai berapa.
Anganku bersandar pada gelap yang terselimut kabut pekat,
Ingin daya ini menggapai cita; tanpa terpaan luka yang menyenggol dusta.
Semua usaha terancam sia-sia,
Karena mereka selalu dan selalu saja melolongkan nada tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sejuk
PoetrySejumput aksara tergurat asa Terbendung resah Jengah [Fri, July 22nd 2016. 8:54 p.m Ranking #2 in Poetry] [Tue, July 19th 2016. 10:59 p.m Ranking #5 in Poetry]