Matahari dan Bintang

1.7K 117 7
                                    

Untuk kamu, matahari terhangat yang sinarnya mengirimkan desir pada hati

Seperti malam-malam sebelumnya, aku adalah bintang kecil yang menyelinap nakal di antara kepulan awan. Terpaku membisu merasakan pijaran matahariku yang tak akan pernah berhenti, rasanya ingin aku lenyapkan semua yang menghambat sinarmu untuk aku.

Namun sekarang musim telah berganti, matahari yang selalu aku nanti terlalu cepat pergi. Demi apa pun, sungguh hangat dari yang lain tak akan sanggup mengalahkan kehangatan dekapanmu.

Akan selalu ada doa-doa yang aku rapalkan pada setiap penantian. Agar yang kembali bukanlah cahaya kosong tanpa silau, melainkan bias warna nanar yang akan selalu bersinar terang.

Matahari, aku—bintang kecil di sudut awan, merindukanmu.

///

Untuk kamu, bintang kecil tersayang yang rindunya meletup-letup di udara
 

Bahwasanya ada benda asing tak kasat mata di antara kita; dia adalah jarak. Menciptakan ribuan kilo meter dinding pembatas yang menghalangi cahayaku mendekap erat dirimu yang begitu dingin. Jarak pula yang menyebabkan lengkung langit ikut berduka atas aku yang tak dapat selalu menghangatkan.

Bintang, sesungguhnya ketidaktahuanmu akan aku layaknya sang surya kala gerhana, gelap dan kelam. Kamu tidak pernah tahu jika sebenarnya aku hampa dan kosong.

Bintang, aku harap kita ikhlas menjalani takdir ini, teruslah berotasi dan berotasi. Sampai kita dapat bertemu di poros yang sama, kembali bersama—berdua.

.rs

Sajak SejukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang