Mungkin saat ini kita sedang terpisah oleh sekat-sekat yang tak kasat mata. Namun aku sungguh merasakan aromamu berada di sampingku. Sambil memejamkan mata aku berharap memang kamu yang saat ini sedang mendekapku.
Bukan sekumpulan angin malam, yang membuatku membeku kedinginan.
Bukan setitik anak hujan, yang membuat tubuhku kuyup kebasahan.
Bukan pula segenggam angan kosong pada sela-sela jari lentikku, yang sangat menggelitikkan.
Aku membaca perlahan rentetan kata yang pernah kamu ciptakan untukku. Hingga terlelap aku pada tulisan-tulisan indahmu yang dulu.
Sampai sekarang aku mencoba bertahan di antara kata kesetiaan dan kiasan yang pernah kamu ucapkan.
Aku kuat, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sejuk
PoésieSejumput aksara tergurat asa Terbendung resah Jengah [Fri, July 22nd 2016. 8:54 p.m Ranking #2 in Poetry] [Tue, July 19th 2016. 10:59 p.m Ranking #5 in Poetry]