Kalian pasti sudah bisa menebak apa yang bakal Donghae lakukan selanjutnya.
Yup, si detektif Conan wannabe itu bakal melakukan pertunjukan hipotesis, dan lagi-lagi, aku, berperan sebagai asistennya disini.
Yah, aku sih nggak masalah sebenarnya, soalnya sebelum Donghae memulai pertunjukan hipotesis-nya itu aku dan dia kan sempat berdiskusi—dan bahkan berdebat—dengan cukup lama.
Jadi, apa yang bakal dia jelaskan ke kelima saksi mata plus Wendy saat ini itu adalah hasil pemikiranku juga.
"Seperti yang sudah kita semua ketahui, lukisan seharga sepuluh juta won koleksi sekolah ini menghilang beberapa hari yang lalu. Dugaan kuat bahwa lukisan itu telah dicuri, dan percaya atau nggak, pencurinya ada diantara kita."
Tuh kan, mulai deh gaya sok kerennya.
Baik Wendy, Tzuyu, Mingyu, Mrs. Jung—gurunya Donghae yang heboh banget itu—, Gong Hyojin—si guru kesenian yang kalem banget—Byunghun si penjaga sekolah dan Wendy sama-sama terbelalak kaget, eskpresi yang sudah bisa aku tebak sebelumnya.
Dan diantara keenam eskpresi terkejut itu, ada satu--sori, ada dua yang dibuat-buat.
"Itu tuduhan yang serius." timpal Byunghun.
"Aku tau." Donghae tersenyum congkak kemudian melanjutkan. "Tapi biar aku jelaskan dulu, aku juga punya alasan yang kuat makanya aku berani ngomong kayak gitu."
Donghae menarik napasnya panjang, "Sekarang, aku bakal menunjukkan sebuah trik sulap sederhana kepada kalian semua."
Mendengar Donghae berkata seperti itu, seluruh orang yang ada di ruangan ini memasang tampang heran.
"Apa hubungannya?" tanya Mingyu. Astaga, anak ini polos banget.
"Hubungannya, trik sulap yang bakal Donghae tunjukkan itu adalah trik yang juga dilakukan si pencuri untuk melakukan aksinya." jawabku, membuat bocah itu mengangguk tanda mengerti.
"Ada yang udah pernah nonton film Now You See Me?" tanya Donghae, saat dia sudah mencapai kotak kaca yang tadinya digunakan untuk menyimpan lukisan mahal itu.
Dari keenam orang yang ada di ruangan ini, hanya Wendy satu-satunya orang yang mengangguk penuh semangat.
"Ya, aku pernah."
Donghae tersenyum sok misterius kemudian membalas, "Nah, apa kamu inget salah satu trik sulap dari film itu?"
Wendy mengerutkan keningnya kemudian mengangguk dengan ragu-ragu.
"Kayaknya sih sedikit."
"Ingat trik yang dilakukan the four horsemen waktu menyembunyikan brankas jumbo itu nggak?" tanya Donghae lagi, membuat Wendy lagi-lagi menganggukkan kepalanya.
"Aku masih belum mengerti." kata Gong Hyojin—si guru kesenian super kalem yang akhirnya buka suara.
"Jadi begini," Donghae membuka tutup kotak kaca itu—well, sebenarnya bukan sepenuhnya terbuat dari kaca sih--dan tepat seperti dugaan dia, kotak itu tidak terkunci. "Sebelumnya, kotak ini nggak pernah kosong."
"Saat Tzuyu, Mingyu dan nona Gong Hyojin mengira bahwa lukisan mahal itu telah raib, sebenarnya, lukisan itu masih ada di kotak kaca ini, hanya saja si pelaku membuat kita melihat seakan-akan lukisan itu sudah menghilang secara misterius."
"Begini triknya." Donghae mengambil sebuah patung miniatur menara Eiffel yang ada di rak di dekatnya, kemudian menyimpan miniatur itu di dalam kotak kaca.
"Kalian semua bisa lihat miniaturnya ada di dalam sini, kan?" tanya Donghae, membuat keenam orang itu menganggukkan kepala mereka dengan kompak.
"Nah, sekarang, aku bakal membuat miniatur ini menghilang."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning
FanfictionDisini, semuanya dimulai. Donghae dan Yuri akhirnya harus berhadapan dengan musuh terbesar mereka. Kali ini, mereka harus mengerahkan semua kemampuan mereka untuk mengungkap misteri kematian ibu mereka sendiri, ditambah lagi dengan kehadiran sosok d...