Epilog

178 22 2
                                    




Pepatah bilang, hal baik hanya akan datang kepada orang yang bersabar menungu.

Aku memang tidak begitu peduli terhadap pepatah dan semacamnya, tapi sekarang, aku pikir kata-kata itu ada benarnya.

Aku sudah menunggu selama bertahun-tahun, dan akhirnya, saat itu datang juga.

Asal kalian tahu saja, aku ini bukan orang sembarangan. Aku ini cerdas, jadi pastinya semua yang aku lakukan sudah aku kalkulasikan dan sudah aku pertimbangkan masak-masak. Aku tidak pernah melakukan sesuatu secara spontan—aku ini orang yang jago dalam menyusun rencana.

Dan untuk kali ini, aku sudah menyusun rencana yang luar biasa sempurna.

Rencana spesial yang aku persembahkan khusus untuk mereka berdua.

Kakak beradik sialan yang selama ini menjadi obsesiku.

Aku sudah tidak sabar menunggu mereka berlutut di kakiku nanti, memohon ampunanku, sementara aku bisa mengambil nyawa mereka kapan saja aku mau. Aku sudah tidak sabar untuk mendengar suara jeritan mereka, suara tangis mereka, aku ingin mereka merasakan bagaimana rasanya jadi orang yang tidak bisa melakukan apa-apa.

Orang sombong macam mereka sudah sepantasnya mendapat hukuman dariku.

The Beginning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang