Yuri

195 24 4
                                    

Sumpah demi apapun, aku nyaris menjeritkan berbagai macam kata-kata kasar begitu suara ketukan sialan yang mengagetkan itu terdengar. Untungnya, aku masih bisa mengontrol diriku sendiri dan hanya menjerit biasa—sekalipun sebenernya aku malu banget karena hell, aku ini jarang ngejerit.

Di satu sisi, aku heran kenapa Taehyung bisa tahu bahwa kami masih ada di depan sekolah—ralat, aku malah penasaran kenapa dia bisa tahu bahwa kami ada disini. Tapi, di sisi lain, tidak tahu kenapa, aku malah merasa agak takut begitu melihat sosoknya—yang sekalipun lumayan ganteng tapi terkesan menyeramkan.

Aneh.

Aku yang paling pertama keluar dari Civic untuk menyambutnya, kemudian Donghae menyusulku dengan kecepatan layaknya the Flash. Kami berdua sama-sama berusaha untuk menunjukkan muka kalem kami di depan Taehyung yang kelihatan benar-benar senang telah 'memergoki' kami disini.

"Nggak nyangka bisa ketemu kalian disini." katanya.

Bullshit.

Donghae tersenyum sok wibawa kemudian membalas, "Aku juga. Kirain kamu sibuk mengurusi perusahaanmu."

Taehyung tersenyum—dan kalian harus tahu, gaya senyumnya aneh banget.

"Kayaknya kalian udah tau kalau aku sekarang lagi sibuk mengurusi acara charity yang bakal diadakan di Orion Mall besok lusa." balasnya, kemudian melanjutkan, "Aku sudah dengar dari Mrs. Jung tentang kontribusi kalian di sekolah ini, kok."

Donghae lagi-lagi tersenyum—membuatku mau tidak mau ikutan tersenyum juga.

"Jadi kamu langsung lari keluar untuk mencari kami?" tanya Donghae, dan aku bisa menangkap sedikit sarkasme di kalimatnya.

Taehyung terkekeh pelan kemudian menjawab, "Kurang lebih begitu, soalnya aku mau kasih ini."

Cowok itu merogoh saku jasnya kemudian mengeluarkan dua carik kertas dengan warna emas yang mencolok di tiap sisinya.

"Tiket?" tanyaku, yang langsung dijawab oleh Taehyung dengan sebuah anggukan kepala kecil.

"Yup, aku juga mengundang kalian untuk datang ke acara charity-ku."

"Untuk?" kali ini Donghae yang bertanya.

Taehyung lagi-lagi terkekeh—dan sekarang aku baru sadar, suara kekehannya itu aneh banget.

"Kalian secara nggak langsung udah membantuku dengan kasusnya Krystal seminggu yang lalu. Anggaplah ini tanda terima kasih dariku."

Aku tersenyum manis—atau mungkin sok manis?—kemudian membalas, "Kamu membayar seluruh kerusakan yang ada dan bahkan membayar biaya perawatan kakakku selama di rumah sakit, kamu udah cukup membantu kok."

"Ah," Taehyung menatapku kemudian tersenyum kecil—entah kenapa, melihatnya tersenyum kayak begitu malah membuat bulu kudukku jadi agak meremang.

Cowok ini punya aura yang aneh.

"Aku ini tipe orang yang senang memberi, kok."

Donghae jelas-jelas ingin menunjukkan wajah 'ewh-jijik-jadi-pengen-muntah', tapi seperti biasa, dia menutupinya dengan wajah sok kalem dan penuh wibawa.

"Kalau gitu kami bakal usahakan datang." katanya, sementara aku menganggukkan kepalaku pelan tanda setuju.

Taehyung kemudian melebarkan senyumnya, membuat aku makin yakin bahwa ada yang tidak beres dengan cowok ini.

"Bagus, kalau begitu aku tunggu kehadiran kalian nanti!"

*

"Aneh." desis Donghae, saat kami akhirnya meninggalkan sekolahan.

The Beginning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang