14

2.8K 95 2
                                    

Hari ini Annisa sedang berkunjung ke kantor Fahri. Dia memang sengaja tidak memberitahu suaminya kalau dia datang ke kantor, Annisa ingin memberi surpise kepada Fahri dengan membawa cemilan yang di buatnya di rumah tadi.

Di kantor...

"tolong Fahri, tolong aku, aku hanya ingin kamu menikahi aku itu saja, menjadi istri kedua mu pun aku mau, tolong Fahri aku hanya mencintai kamu saja, aku tidak ingin pria yang lain" ujar seorang wanita yang erada di ruangan Fahri

"tidak bisa Sofie, aku sudah mempunyai Annisa, dan aku tidak ingin Annisa salah paham lagi, diantara kita sudah tidak ada apa-apa lagi, tolong lupakan aku, kamu harus menata hidup kamu lagi, lupakan kenangan kita di Cairo, kamu berhak mendapatkan lelaki lain selain aku, yang menjagamu, menjaga hatimu, tapi itu bukan aku" ujar Fahri sambil menjauhi Sofie. Sedangkan Annisa hanya bisa shock dan mendengarkan obrolan mereka

"TIDAK!! AKU HANYA INGIN KAMU! tolong Fahri tolong" ujar Soie sambil berteriak yang semakin membuat hati Annisa sakit

"aku tidak bisa Sofie, tolong mengertilah" ujar Fahri sambil berjalan menuju pintu keluar, dan Fahri kaget melihat Annisa berdiri di depan pintu dengan air mata di pipinya

"Annisa, kamu ngapain?" Tanya Fahri dengan sedikit kaget dengan kehadiran istrinya. Namu bukan jawaban yang di dengar Fahri, malah Annisa berlari masuk ke dalam ruangan Fahri dan menguncinya dari dalam.

"Annisa!!" Ujar Sofie kaget melihat Annisa yang sedang berada di depannya

"Apa mau kamu?" Tanya Annisa dengan Amarahnya

"Maksud kamu?" Tanya Sofie bingung

"Kamu mau Fahri nikahin kamu? Iya? Oke aku bakal bilang itu sama Fahri tapi ingat kalau setelah pernikahan kalian sikap Fahri berubah jangan pernah salahkan aku, aku akan mempersiapkan pernikahan kalian, tunggu saja dan aku akan datang ke kamu dengan Fahri sebagai suamimu nanti" ujar Annisa dan berlalu pergi meninggalkan Sofie yang hanya sendiri di ruangan itu

Di rumah...

"Fahri tolong mengertilah, dia wanita, apa susahnya? Kamu sudah mengenalnya lebih lama diripada aku, itu bukan hal yang sulit kan? Kalian hanya tinggal menikah, aku yang akan bicara ini sama Abi dan Ummi, mungkin mereka akan mengerti kondisi kita dan pilihan kita saat ini, aku mohon Fahri menikahlah dengan Sofie" ujar Annisa memohon kepada Fahri

"Tidak An, aku tidak mau, pernikahan tidak bisa di permainkan, poligami tidak semudah itu, aku harus adil nantinya, aku juga tidak ingin membuat kamu terluka dengan menikahi Sofie" ujar Fahri yang menolak menikahi Sofie

"Asal kamu tau Fahri, sejak wanita itu datang ke rumah ini, itu sudah membuatku terluka, membuat aku sakit hati memmikirkan dia terus mendesak kamu menikahinya dengan alasan penyakitnya. Kalau memang iya dia memiliki penyakit yang mengancam kehidupannya, apa salahnya untuk membahagiakan dia di sisa umurnya?" Ujar Annisa dengan air mata yang sudah membasahi pipinya

"Kalau itu benar, kalau tidak? Sofie itu nekat sayang, dia bisa melakukan berbagai cara agar keinginannya tercapai" ujar Fahri sambil memegang tangan Annisa, menguatkan istrinya untuk tidak melakukan apa yang ia ingin lakukan menikahkan Fahri dengan Sofie

"Kamu telat Fahri, semua sudah di siapkan, aku sudah bicara dengan Abi, walaupun Abi dan Umi tidak setuju, tapi aku sudah janji dengan Sofie, aku tidak bisa mengingkari janji itu, tolong mengerti aku Fahri" ujar Annisa dengan suara yang parau, dan meneteskan air matanya kembali. Fahri yang sudah tidak ada cara lain memilih berdiri dan menjauhi Annisa yang menangis tersedu-sedu di sisi ranjang

"Kenapa kamu ingin sekali aku menikahi dia?" Tany Fahri dengan nada dingin, membuat Annisa takut, karna baru kali ini Annisa melihat Fahri berbicara dengannya dengan dingin

"Karna aku lelah, setiap aku ke kantor kamu, aku selalu mendengar dia mendesak kamu untuk di nikahi, asal kamu tau Fahri hati aku sakit, wanita mana yang tidak sakit hatinya ketika suaminya di desak untuk menikahi wanita lain? Kamu tau itu kan? Tolong aku Fahri" ujar Annisa sambil memohon kepada Fahri untuk menikahi Sofie

"Baik, aku akan menikahinya, tapi jangan harap aku akan baik dengan dia, aku hanya mencintai kamu An, dan akan selalu begitu" ujar Fahri sambil memeluk Annisa, memberikan kehangatan dan ketenagan di alam hati Annisa

Dua minggu sudah berlalu, kini saatnya Fahri menepati janjinya dengan menikahi Sofie, sedangkan Sofie, dia malah tertawa senang. Ternyata apa yang dia bayangkan akan semudah itu ia lakukan, hanya dengan mendesak Fahri dan Annisa dia bisa mendapatkan Fahri kembali sebagai suaminya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Sofie ramadhya Aisyah binti Gunawan Ramadhan dengan mas kawin perhiasan dan seperangkat alat sholat tunai" ucap Fahri mantap di depan para saksi dan penghulu yang hadir di pernikahan sederhana Sofie dan Fahri

Sofie POV
Akhirnya rencanaku berhasil untuk menikah dengan Fahri, rencana ku selanjutnya adalah memisahkan Fahri dengan Annisa, aku tidak ingin Fahri membagi cintanya dengan Annisa, karna yang lebih berhak mendapatkan Fahri adalah aku, Sofie bukan Annisa

Ini baru permulaan Annisa, aku akan terus menjauhkan kamu dengan Fahri ku

Cinta Dua Hati [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang