Assalamualaikum readers aktif, kali ini cinta 2 hati ada song nya yaaa hehehe anggap aja starla di ganti ziya/zahra/ana, keep reading and dont forget to VOMENT!!!
Wasalamualaikum
Annisa POV
Tepat seminggu yang lalu aku melahirkan putri cantik yang bernama Mediana Raziya Az-Zahra. Entah, tapi aku merasa kalau kejadian yang menimpaku dengan Fahri Serta Sofie adalah serentet peristiwa sedih yang berakhir bahagia. Jujur kalau saja keputusan Sofie saat itu tidak ingin berpisah dengan Fahri, mungkin saat ini dia masih bersamaku, bersama-sama mengurus Ziya walaupun aku tau Ziya bukan anaknya
"Assalamualaikum" aku mendengar suara pintu yang sedang di buka, terlihat Fahri berjalan masuk ke kamar dan melepas peci yang ia kenakan sehabis sholat berjamaah di mushola
"Waalaikum salam" aku menjawab salam Fahri dengan tidak menatapnya, melainkan menatap Ziya
"Kamu udah mandi An?" Tanya Fahri sambil melepas baju kokonya dan menggantungnya di belakang pintu
"Udah, kamu mau makan apa? Aku belum sempat masak, jadi minta tolong jagain Ziya sebentar yaa aku mau ke dapur dulu" kataku sambil berjalan kearah pintu keluar
"Okee nanti aku jagain Zahra" kata Fahri sambil berjalan mendekati kasur
Aneh bukan? Aku memanggil anak ku dengan panggilan 'Ziya' sedangkan Fahri 'Zahra' kata Fahri itu semua hal yang biasa dan sedikit perdebatan kecil dengan Fahri maka aku yang menang, ketika Ziya berumur 1 tahun Fahri harus memanggilnya dengan sebutan Ziya
"An, itu Ziya nangis" panggil Fahri yang berjalan menuruni tangga yang berdekatan dengan dapur
"Diangkat dong yah, nih kamu terusin tinggal nunggu mateng ya yah" kataku sambil naik melihat keadaan Ziya. Ya aku memutuskan untuk memanggil Fahri dengan sebutan 'Ayah' aku akan membiasakan diri
Setelah makan
"Kok kamu panggil aku ayah si An?" Tanya Fahri yang sedang mengelus pipi Ziya
"Terus aku mau panggil kamu apa? Kakek? Apa eyang kakung?" Tanyaku dengan datar
"Aku tuh maunya di panggil Abi sama Zahra bukannya Ayah" kata Fahri sambil melihat ke arahku
"Ya Allah Fahri, kita udah cukup debat dengan nama panggilan anak kita, dan sekarang kamu mau kita debat lagi soal panggilan kamu buat Ziya?" Tanyaku dengan menghadap ke arah Fahri. Sedangkan Ziya sudah di tidurkan di keranjang bayi sebelah ku
"Aku mau tanya sama kamu, nama panggil Ziya ke kamu apa nanti? Pasti mama atau gak mami? Kan?" Tanya Fahri so tau
"So tau banget si kamu, tapi kayaknya mami bagus deh, Ziya manggil kamu abi manggil aku mami gimana?" Tanyaku kepada Fahri
"Eh tapi jangan deh, apa ya?? Apa aja deh asal jangan umi" kataku sambil menyalakan TV
"Umma gimana?" Tanya Fahri. Mungkin bagus Umma oke aku suka
"Bagus, terus manggil kamu apa?" Tanyaku kembali
"Manggil aku tetep Abi dong, suka aku sama panggilan itu kesannya berwibawa gitu" kata Fahri sombong
"Sofie apa kabar ya?" Gumamku namun terdengar oleh Fahri
"Aku udah jarang ketemu dia di kantor, setelah waktu itu dia mutusin untuk pindah kerja dan aku gak ada kabar sama dia, dan apartement yang aku kasih buat dia udah dia balikin lagi sama aku" kata Fahri menceritakan singkat tentang kabar Sofie
Ting.. Tong...
"Fahri, bukain pintu gih, tuh ada yang mencet bel" kataku sambil menggoyangkan bahu Fahri
"Tunggu sebentar!" Kata Fahri sambil menuruni tangga dan berjalan menuju pintu rumah
"Assalamualaikum.."
Fahri POV
"Waalaikum salam, Sofie?!" Kataku sambil melihat Sofie yang sekarang berbeda, menutup auratnya walaupun tidak seperti Annisa tapi aku bersyukur
"Aku boleh masuk?" Tanya Sofie yang masih berdiri di depan pintu
"Silahkan, aku panggilin Annisa dulu" kataku dan berjalan menaikin tangga
"Loh Sofie? Kamu cantik banget pake hijab, kenapa gak dari dulu aja??" Tanya Annisa yang langsung memeluk Sofie
"Annisa, Fahri, aku kesini ingin menyampaikan sesuatu" kata Sofie sambil memegang tangan Annisa
"Aku ingin menikah" kata Sofie menatap Annisa, dan Annisa menatapnya tidak percaya
"Menikah? Sama siapa?" Tanya Annisa penasaran
"Kamu kenal Azzam?" Tanya Sofie yang mengarah kepadaku
"Azzam? Muhammad Azzam Al farizi?" Tanyaku yang mungkin dengan Azzam itu
"Iyaa Azzam Al Farizi, waktu aku ke Bali aku ketemu sama dia, ternyata dia sedang ada tugas di rumah sakit di Bali" kata Sofie antusias
"Kamu kenal dia karna gak sengaja atau??" Kataku memajangkan kata 'atau'
"Aku kenal dia gak sengaja Fahri, waktu itu temenku kecelakaan dan dia yang memeriksanya dan.." Kata Sofie dengan kata 'dan' menggantung
"Dan?? Kamu suka sama dia?" Tanya Annisa dengan senang
"Aku boleh ngomong berdua aja sama Annisa? Dan oh iya ini sebelum aku kesini aku sengaja membeli ini untuk ponakan aku, mana Ziya? Ziya atau Zahra?" Tanya Sofie sambil memberikan bingkisan kepadaku
"Ziya/Zahra" kataku berbarengan dengan Annisa namun berbeda penyebutan
"Yang bener yang mana?? oke nama panjangnya aja, siapa nama panjangnya?"Tanya Sofie dan menengahi
"Nama panjangnya Mediana Raziya Az-Zahra" kataku
"Kalau kalian aja punya panggilan special untuk anak kalian aku juga mau punya panggilan special untuk ponakan aku, apa panggil Ana aja gimana?" Tanya Sofie antusias lagi
"Okee, aku Ziya, Fahri Zahra dan Sofie Ana kita sepakat yaa, tapi panggilan ini hanya boleh dibpanggil pas usia Ziya 1 tahun, setelah itu harus ada panggilan nama tetap gimana?" Tanya Annisa
"Okee siapa takut, kita akan berunding lagi, karna panggilan beda-beda untuk sementara kalau orang lain bertanya nama panggilannya jawabnya 'baby Zee' gimana?" Tanyaku yang berpendapat
"Baik siapa takut?" Kata mereka barengan
~~~~~~~~~
Alhamdulillah, part ini selesai mau tanya babynya Annisa&Fahri enakan di panggil Ziya, Zahra atau Zahra jawab di comment yaaa HARUS!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dua Hati [REVISI]
Espiritual[WARNING!! SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE FOLLOW ME IF YOU WANT TO SEE A FULL PART!!] Ketika cinta itu datang, aku bahagia namun kenapa harus ada cinta yang lain - Annisa Syifa A Berusaha untuk adil dan menyatukan mereka, tapi kenapa tidak bisa - Fahri...