14 - Vallen

32 23 1
                                    


Aku disini selalu berdoa yang terbaik untuk kalian Ka Dion dan Keyra wahai sahabatku.

Aku tau mereka sedang melakoni hubungan pacaran bohongan, aku mengetahuinya karena waktu itu Dion kakakku curhat kepadaku tentang Keyra.

Tapi aku harus kasih tau sama Keyra bahwa Dion adalah kakak kandung aku, aku tidak bisa berlama-lama membohonginya. Dan aku juga akan jujur bahwa sebenarnya aku mengetahui hubungan kalian adalah pacaran bohongan dan akan mengusulkan untuk ke status berpacaran asli.

"Key.." panggil aku kepada Keyra yang sedang menulis catatan biologi yang barusan diterangkan oleh guru di depan papan tulis.

"Ya" sahut Keyra yang masih sibuk dengan catatannya sesekali melirik kearahku.

"Gue mau ngomong nih" ujar aku.

"Yaelah Len. Lu juga biasanya kalau mau ngomong, ngomong aja. Dari tadi juga lu dah ngomong kali" ledek Keyra sambil berdiri dari duduknya setelah menyelesaikan catatannya.

Tapi ini beda Key.

"Ih.. Lo mah gue kan mau ngomong serius" serius aku sambil mengerucutkan bibirku.

"Yaya.. Jadi lo mau ngomong apaan?" tanya Keyra datar sambil mengulum senyumnya.

"Engga disini, kita ke taman belakang gedung sekolah" ajak aku sambil berjalan mendahuluinya.

->> SKIP

"Jadi?" tanya Keyra sambil duduk disebelah aku.

"Jadi... Key gue tau gue sulit ngomongnya. Apalagi lo lagi deket sama Dion" ujar aku yang membuat Keyra mengerutkan keningnya.

"Ngomong apaan sih lu, yaiyalah deket orang kita pacaran" senyum Keyra yang tak sampai kematanya itu.

"Gue ga mau ngancurin kebahagiaan orang, tapi gue juga ga mau kalau kebahagiaan lu ga bebas" ujarku.

Keyra menatapku tak mengerti.

"Key.. Gue tau lo sama...sama...sama Di...on cuma pacaran bohongan" ucap aku yang membuat senyum Keyra pudar dari wajah cantiknya itu.

Maafin gue Key, tapi gue harus jujur sebelum terlambat jauh kebohongan ini- Vallen.

Jadi.. Vallen udah mengetahuinya dan selama ini berlagak tidak mengetahuinya?- Keyra.

"Ngomong apaan sih lo" ujar Keyra sambil terkekeh lebih tepatnya tersenyum miris dan menyikut pergelangan tangan aku.

"Key, ayolah jujur sama gue. Gue sahabat lu"

"Emang lo tau dari mana?" tanya Keyra yang kini very very datar.

"Gue.. Gue sebenernya" gantung aku, Keyra pun terlihat penasaran tetapi masih menunjukkan mimik dinginnya.

"Apa jangan-jangan lo suka sama Dion? Dan lo mau nikung gue! Apaan lo sama sahabat sendiri ko nikung!" tanya Keyra yang membuat aku terkekeh.

Mana ada sih Key gue suka sama kaka kandung sendiri, eh ada sih tapi itu ga berlaku sama gue- Vallen.

"Gue sebenernya adiknya Dion" ujar aku cepat dan tersenyum lebar.

Lain dengan Keyra yang memucat dan terlihat kecewa.

"Jadi lo bener-bener tahu dari awal?" tanya Keyra masih menunduk.

"Ya Key tapi gue dukung lo kok jadi pacar aslinya" ujar aku sambil menepuk punggung Keyra tetapi langsung ditepis sama Keyra.

Aku kaget dengan perlakuan kecilnya itu.

"Key..." desis aku melihat Keyra menitikkan air matanya dihadapan aku.

"Jadi selama ini lo tau?" desis Keyra pelan.

"Key..." desis aku lagi.

"Dan parahnya lagi lo adalah adiknya! Apa lo tau, gue terlihat bodoh sekarang. Keyra yang selalu rangking pertama dan akhirnya bodoh. Yaampun Keyra lo bodoh banget sih! Lo tau Vallen gue berpura-pura memilih memiliki pacar bohongan untuk apa?"

"Key... Gue"

"Untuk menghindari comblangan lo itu. Gue cape setiap lo sama Tara ngeledek gue. Gue cape setiap lo comblangin gue."

"Gue minta maaf Key, gue ga bermaksud."

"Gak bermaksud? Hahaha" Keyra tertawa hambar.

"Apa selama ini Dion tahu? Tentang gue dari pertama. Tentang gue ngakuin ke kalian sebagai pacar gue?" tanya Keyra yang terakhir sambil menatap aku tajam, malu dan yang paling tepat KECEWA.

Aku mengangguk takut.

Keyra tertawa sambil mengelap matanya kasar.

"Apa Tara tau?" tanya Keyra lagi.

"Tara.. Tara ga tau masalah ini" ujar aku pelan.

"Key.. Key gue bener-bener minta maaf. Awalnya gue mau memberi lo kejutan" lanjut aku sambil memeluk tubuh Keyra.

Keyra tak membalas ataupun bersuara ketika aku memeluknya.

"Gue mau sendiri dulu" ucapnya yang begitu datar di telingaku kemudian melepas pelukanku dan berjalan meninggalkan aku sendirian di bangku taman ini.

Apa gue salah mengambil tindakan? Ah.. Bodoh lo Vallen- Vallen.

*********

Dikit nih wkwkwk lagi ga mood

Originated From The Fake Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang