18 - Tara

35 16 1
                                    

Aku tahu aku cuman sekedar sahabat untuknya, cuman sahabat camkan itu.

Keyra dan Dion aku rasa mereka semakin dekat dan romantis. Yaiyalah mereka dekat dan romantis,orang mereka kan pacaran gimana sih lo Tar?.

Aku yang melihat mereka rasanya tuh sesak-sesak gimana gitu dadaku,aku tahu aku dan aku menyadari bahwa aku mencintainya. Tapi apa aku terserang penyakit asma,kok sampe sesaknya tuh gak kira-kira. Wah aku harus cek nih ke dokter.

Aku masuk pagi ini rada kesiangan,soalnya aku tidak bisa tidur tadi malam.

Aku yang sedang berjalan ingin memasuki kelas terdengar suara Keyra.

"Oh ya Len, Tara mana ya kok belum dateng?" Tanya Keyra.

Aku pun memasuki kelas dengan gaya cool yang aku punya dan wajah tanpa ekspresiku itu,kemudian aku duduk dibelakang tempat duduk Keyra dan Vallen.

Setelah aku duduk di tempat bangkuku,Keyra dan Vallen langsung menyerbu beberapa pertanyaan yang membuat aku menjawabnya kewalahan tujuh keliling.

"Satu-satu napa! Gue pusing nih kudu jawab apaan dulu. Keyra nanya! Vallen nanya! Keyra nanya! Vallen nanya! Lo lo kira nih kepala sepintar mbah google apa yang ditanya langsung ada jawabannya gitu" Gertak aku emosi karena aku pusing dengan rentetan pertanyaan yang seperti kereta api digabungin semua.

Suara mereka berdua pun langsung lenyap dibawa angin yang sedang berlalu setelah mendengar gertakkan aku itu.

Aku melihat Keyra yang menunduk sambil menggigit bibir bawahnya.

Huft... Syukurlah udah ga pada nanya lagi. Pusing gue! - Puji syukur aku dalam hatinya.

Keyra dan Vallen bertatapan satu sama lain dan selanjutnya mereka tertawa terpingkal-pingkal. Vallen yang memengangi perutnya lah,Keyra yang menepuk-nepuk meja lah.

Aku mengacak rambutku frustasi sendiri,bisa-bisanya nih dua anak malah ketawa.

-> SKIP istirahat.

"Nyok... " Vallen merangkul pundakku dan Keyra lalau menggiring kami ke kantin dan duduk di kantin pojok kantin tempat biasa kami berkumpul.

"Eh ada lo ka, cie.. Nih Keyra, yayangnya" Ledek Vallen sambil menyenggol lengan Keyra.

Aku mendengus kesal dalam hati "Ngerusak mood aja deh"

"Awas lo" Usir Dion kepada Vallen yang sedang duduk disebelah Keyra itu.

Aku yang melihatnya hanya diam.

Vallen mendengus kesal lalu berpindah tempat di samping aku yang sedang memperhatikan dengan lekat si Keyra itu.

"Rese lo ka lama-lama untung ada Keyra ,kalau ga udah gue gibek terus bawa lo ke jamban lalu gue jeburin ampe mampus. Jamban yang dideket kampung yang tak bisa terdeteksi sama siapapun yang bisa melacak keberadaan lo" Umpat Vallen yang membuat Keyra tertawa keras yang menyita seluruh siswa siswi yang sedang berada di lingkungan kantin itu menoleh ke arahnya.

Aku melirik Vallen,bisa-bisanya dia mengumpat kakak kelas. Eh aku juga sih,hehe.

Mulut Keyra dibekap sama Dion,aku bingung dan aku lihat juga Keyra pun bingung memang kenapa?.

"Jangan keras-keras sayang ketawanya. Ga baik cewe ketawa keras-keras" Ujar Dion lembut sambil mengelus lembut rambut Keyra.

Whlekk.. Aku mau muntah melihat kelakuan Dion yang udah diluar batas itu. Menurutku sih.

Keyra pun terbengong sambil sedikit menganga mulutnya itu.

Bolehlah aku yang bertukar posisi dengan Dion.

Originated From The Fake Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang