Bisik-bisik tetangga

5.5K 333 3
                                    

Najwa POV

aku telah siap didepan rumah, namun Bang Al belum juga kelihatan. Hingga aku putuskan untuk menyusulnya. Untung saja warung tempat membeli bensin tidak jauh dari rumahku jadi aku sudah biasa kesana tanpa takut capek.

Dari kejauhan aku mendengar suara ramai seperti sebuah perdebatan. Karena penasaran akupun menghampiri suara itu.

"Maaf sekali bu, bukannya saya ikut campur tapi bukankah ghibah itu hal sangat dibenci oleh Allah?" Suara itu. Tunggu aku seperti mengenal suara itu. Bang Al? Ada urusan apa kenapa dia terlibat perdebatan dengan bu Jannah. Si ratu gossip kampung ini.

"Kamu siapa berani-beraninya menceramahiku?"

"Maaf beribu maaf bu, saya Abdullah menantunya pak Khoirul kalau ibu tidak mengenal saya."

"Oh jadi ini suami penggantinya Najwa. Kok mau ya dia jadi penggantinya. Padahal calon suaminya saja pergi di hari pernikahannya." Bisik seorang ibu yang sangatku dengar jelas.

"Ah jangan-jangan yang dibilang bu jannah itu benar bu. Calon suaminya Najwa itu batalin pernikahan karena tau Najwa ada main sama cowok ini." Kata ibu yang lain. Astagfirullah sabarkan hamba Ya Allah.

"Bisa jadi bu. Sekarang kalau difikir-fikir mana ada yang mau gantiin mempelai pria kalau sebelumnya mereka tidak ada apa-apa." Kata ibu yang lain lagi. Ya Allah sungguh berbahaya ghibah itu.

"Gak habis fikir saya bu. Saya kira Najwa itu gadis yang baik, ternyata dibalik jilbab panjangnya dia sama saja dengan wanita-wanita jalang diluar sana yang sukanya mempermainkan perasaan." Ya Allah salahkah jika aku menangis? Ini sungguh menyakitkan.

"Ohh jadi kamu suaminya Najwa. Jadi kamu yang sudah menyebabkan pernikahan Najwa dan calon suaminya batal. Licik juga ya kamu. Hebat. Sok suci banget berarti kamu ya."

"Astagfirullah. Janganlah sebagian kalian menggunjing/ mengghibahi sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang telah mati ? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (Q.S.Al Hujurat : 12). Dan apa ibu sadar apa yang ibu lakukan saat ini sama saja dengan ibu memakan bangkai saudara ibu sendiri."

"Alah jangan sok menceramahi saya deh. Semua orang disini tau bahwa kamulah penyebab batalnya pernikahan Najwa dan polisi itu. Dan tiba-tiba kamu mengajukan diri untuk menikahinya? Sungguh rencana yang bagus."

"Bu jannah sepertinya laki-laki ini pacarnya Najwa. Kan Najwa dijodohkan dengan polisi itu." Ya Allah gossip apa lagi ini?

"Hmm sepertinya penjelasan ayah ibrahim tadi malam belum jelas untuk ibu-ibu semua. Baiklah saya akan menjelaskannya. pertama, saya Muhammad Abdullah Al Rasyid, putra kedua Kyai Rasyid sanan kulon. Saya juga pemilik majalah Al Rasyid tempat Difan dan Najwa bekerja. Saya bersahabat denga Difan. Saya tak pernah ada hubungan apapun dengan Najwa sebelum ini selain hubungan antara boss dan karyawannya. Kalau ibu tidak percaya ibu bisa tanya karyawan saya yang lain. Saya tidak mengenal sosok Najwa kecuali mendengarkan ceritanya dari Difan. Dan perihal batalnya pernikah Farhan dan Najwa bisa saya jamin bukan karena saya. Ini ada buku tulisan istri saya, ibu bisa membacanya dan ibu akan tau kenapa Farhan memilih untuk pergi. Dan kalau kalian semua tanya kenapa saya tiba-tiba meminta Najwa untuk menjadi istri saya jawabannya karena takdir. Kebetulan saya memang menghadiri acara Najwa karena undangan Difan. Kalau saja saya tak hadir, pasti pernikahan saya dan istri tak akan pernah terjadi bukan."

"Alah itu cuma omong kosong kamu saja. Mana buktinya kalau kalian tidak menjalin hubungan sebelumnya?" Kata ibu yang lain. Ya Allah ingin rasanya aku teriak sekarang. Tapi lidah ini kelu. Bahkan bang Al masih santai dengan semua ini

"Bukannya tadi saya sudah pernah bilang ibu semua bisa tanya pada karyawan saya yang lain apa saya pernah pergi berdua dengan Najwa."

"Saya pernah melihat kamu dan Najwa pergi dengan mobil dan Najwa membawa tas besar." Kejadian itu, ini akan mempersulit bang Al untuk menjawabnya.

"Pasti kalian ada apa-apa itu. Kalau tidak kenapa kalian pergi berdua."

"Kami tidak berdua. Ada sopir diantara kita. Dan ibu bisa menanyakan pada sopir saya kalau ibu semua mau."

"Bisa saja kamu sudah menyuruhnya buat tutup mulut." Astagfirullah.

"Untuk apa saya bohong dengan ibu-ibu semua kalau Allah sangat tahu apa yang saya perbuat. Dan kalaupun ibu tidak percaya saya tidak masalah yang terpenting Allah percaya bahwa saya tak sedikitpun berbohong padaNya." Aku tersenyum mendengar penuturan suamiku. Ada rasa nyaman menyelimutiku

"Saya cuma ingin mengingatkan pada ibu-ibu semua untuk berhenti berghibah. "Ketika aku mi'raj (naik di langit), aku melewati suatu kaum yang kuku-kukunya dari tembaga dalam mencakar wajah-wajah dan dada-dadanya. Lalu aku bertanya: "Siapakah mereka itu wahai malaikat Jibril?" Malaikat Jibril menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan merusak kehormatannya." (H.R. Abu Dawud no. 4878 dan lainnya). Dan seperti penjelasan saya diawal tadi ibu-ibu sudah tau bukan siapa yang dimaksud orang pemakan daging manusia. Dari shahabat Sa'id bin Zaid radhiyallahu 'anhu sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya termasuk riba yang paling besar (dalam riwayat lain: termasuk dari sebesar-besarnya dosa besar) adalah memperpanjang dalam membeberkan aib saudaranya muslim tanpa alasan yang benar." (H.R. Abu Dawud no. 4866-4976). Saya yakin kok ibu-ibu disini sudah faham maksud saya." Kata bang Al dengan senyum menenangkan. Ibu-ibu bungkam terlebih bu Jannah yang masih terpaku dengan buku yang ada dalam genggamannya. Itu buku ku.

"Dan maaf sekali saya hanya mengingatkan tolong ibu-ibu jangan mudah menfitnah orang. Allah bersabda : Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan fitnah kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang sangat pedih". (Q.S. al-Buruj: 10)
Penyebar fitnah diberi gelar oleh Rasulullah dengan seburuk-buruk manusia. Beliau bersabda: "Inginkah kalian aku beritahukan manusia terburuk diantara kalian?" Para sahabat menjawab, Ya. Beliau bersebda, yaitu orang-orang yang ke sana ke mari menyebar fitnah, yang memecah belah di antara orang yang saling mencintai dan meniupkan aib kepada orang-orang yang tidak berdosa/bersalah." (HR. Ahmad). Saya harap setelah ini ibu-ibu semua lebih bisa menyaring informasi yang ibu-ibu dapatkan. Saya permisi bu. Istri saya sudah menunggu saya menghapus airmatanya. Maaf telah mengganggu kegiatan ibu-ibu semua." Kata Bang Al sembari menghampiriku dengan senyum menenangkannya. Menghapus airmataku, mencium puncak kepalaku singkat dan mengajakku pergi dari tempat itu.

"Maaf sayang. Kamu harusnya gak dengar itu semua tadi. Aku janji kejadian itu gak akan terjadi lagi." Kata Bang Al padaku saat kami telah melaju dengan motor. Tangannya masih menggenggam tanganku.

"Gak papa hubby. Aku malah bangga mendengarnya. Hubby hebat tidak dengan emosi menghadapi mereka. Aku bangga punya suami seperti hubby."

"Aku sudah tau itu Najwa." Kata Bang Al sambil mencium tanganku dengan mata terfokus pada jalan. Aku semakin mengeratkan pelukanku padanya. Tak peduli apa kata orang. Allah tau kebenarannya.

Karena Sepenggal Cerita Lalu (tersedia Dalam Bentuk Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang