Assalamualaikum,
Seperti yang sudah author sampaikan beberapa minggu yang lalu, beberapa part di cerita Arti Sebuah Pertemuan dan Karena Sepenggal Cerita lalu memang sudah di unpublish. Tujuan awalnya mau di cetak dalam bentuk buku biar bisa lebih mudan reader baca. Namun ternyata semua tidak semudah itu. Sampai saat ini author masih mencari percetakan yang menurut author pas. Pas di hasil pas dikantong juga. Mungkin para pembaca punya info percetakan yang kualitasnya bagus tetapi mudah prosesnya, kasih tau ya.
Tapi tenang, Arti sebuah pertemuan sudah ada dalam bentuk PDF. Ceritanya udah direvisi dari keseluruhan, ada tambahan tiga part yang memang sebelumnya tidak pernah dipublish disini. Tidak banyak yang dirubah, tapi ASP dalam bentuk PDF ini tentu lebih istimewa dari yang pernah author publish dulu.
Begitu juga dengan Karena Sepenggal Cerita Lalu pun sama. Ada 2 part tambahan salah satunya part curahan hati Hilmi selama ini. Penasaran?
Terus gimana caranya biar bisa dapetin PDFnya?
Gampang kok bagi yang berminat bisa langsung whatsapp di nomer ini aja ya. +62 815-5131-929
Harganya?
InsyaAllah gak menguras kantong kok. Tenang. Untuk masing-masing cerita harganya Rp 20.000,- saja. Tapi kalau kalian belinya langsunh dua ada potongan harga spesial menjadi Rp 30.000,- saja. Murah kan? Harga spesial ini author batesin hanya untuk 20 pembeli pertama ya.
Dua cerita yang lain gimana thor?
Karena ceritanya mas Azka dan Bang Raqi memang belum tamat alias masih proses menulis jadi mohon bersabar ya. Sekarang masih proses pengetikan ceritanya mas Azka dulu. Dan Bang Raqi di wattpad tetap dipublish kelanjutan partnya insyaAllah dalam beberapa hari kedepan. Jadi tunggu saja ya.
Terimakasih
Wassalamualaikum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Sepenggal Cerita Lalu (tersedia Dalam Bentuk Pdf)
EspiritualMasalalu? Aku yakin semua orang memiliki masalalu mereka. Hanya sepenggal kisah yang hanya perlu dikenang tanpa perlu disesali. Karena masalalu tercipta untuk menjadikan diri lebih baik bukan semakin terpuruk. Namun bagaimana jika masalalu lah yang...
