Ini gila... please Tuhan kalau aku mimpi bangunin aku sekarang, aku bener bener sayang sama lisca Tuhan.
Aku gak akan bisa nyakitin dia apalagi ngejauhin dia bahkan untuk membayangkannya pun aku aku gak mau Tuhan. Cobaan apa lagi yang Engkau berikan untuk aku kali ini Tuhan.
Aku bingung harus bagaimana namun yang jelas secara sembunyi sembunyi aku akan tetap berhubung dengan lisca.
Mama sekarang mengawasiku mulai dari ponsel sampai kegiatannya. Mama selalu memeriksa ponsel ku apakah aku masih menghubungi lisca atau tidak bahkan untuk bertemu pun kalau tidak di gereja kami tidak bisa bertemu.
Ku berikan penjelasan kepada lisca apa yang sedang terjadi, dia bilang bahwa setidaknya kami masih bisa smsan ya walaupun tak ada yang bisa ku simpan.
Kami selalu mencuri waktu untuk bertemu bahkan malam hari sekalipun.
Gelagat kami ketahuan oleh mama ku dan itu semua berdampak di aku.
Mama :" mama sudah bilang berapa kali jauhi dia apa kamu tidak dengar itu Hah??"
Ririz :" Ririz denger ma.."
Mama :" kamu mencoba membodohi mama haa sejak kapan kamu jadi anak seperti ini?? Tak mendengarkan apa kata mama. Kalau kamu gak mau jauhin dia mama yang akan buat dia hancur lihat saja."
Ririz :" ma jangan ma... Ririz gak mau mama hancurin lisca."
Mama :" dasar anak bodoh ngapain kamu belain dia? Mungkin kamu normal tapi bagaimana dengan dia? Atau jangan jangan kalian memang punya hubungan lebih ya?"
Ririz :" enggak ma kami tak lebih dari sepasang kakak adek aja."
Mama :" masih berani membantah juga kamu."Plak sebuah tamparan keras mendarat di pipi ku, tak sampai disitu jambakan, tendangan berulang kali mengenai tubuhku.
Aku bisa menahan rasa sakit diseluruh tubuhku namun aku tak bisa menahan rasa sakit di hatiku. Perih sesak yang kurasakan dalam hatiku, air mata tak dapat ku tahan untuk mengalir deras membasahi pipiku.Mama melampiaskan kemarahannya dengan menghajarku habis habisan. Sebelum pergi mama mengatakan sesuatu yang membuatku kaget.
Mama :" kamu harus turuti apa kata mama jauhi dia atau kamu akan merasakan lebih dari ini."
Aku hanya diam dan menangisi keadaanku sendiri, tak berapa lama mama kembali datang dan berkata.
Mama :" pacaran sama noel kalau kamu memang normal"
Ririz :" baiklah kalau itu yang mama mau..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Diary ( GxG )
RandomUjian Mu sungguh besar membuat ku terjebak antara Tuhan, Dosa, dan Dia yang membuat hati ku bergetar. Jika ini salah kenapa rasa itu hadir untuk dia yang sama sekali tidak bisa aku miliki?? ~ Ririz ~