HUG

379 34 3
                                    

Hari sudah gelap dan kami akan kembali ke jogja, bukan senyum yang selalu ada dibibir lisca yang ku lihat tapi aura murung dari wajahnya.

Aku begitu mengenal lisca bukan hanya dengan otak ku tapi aku mengenal dia dengan hatiku.

Kami duduk di belakang hanya berdua saja, dan saat ku tanya aku tau dia sedang menahan air mata.

Ririz :" hei kamu kenapa?? Are you okay now? Jangan bikin aku khawatir dong"

Tak ada jawaban dari bibir lisca dan yang aku dapatkan hanyalah gelengan lemah dan suara isak tangis tertahan.

Ririz :" come on... look at me please... are you oke lisca?"

Dia hanya menunduk dan kali ini air matanya tak dapat di bendung lagi. Kutarik dia dalam pelukanku, aku tau dia menangis karna apa, dia tidak pernah bisa jauh dari aku.

Ririz :" come on dengerin aku lisca everything is oke babe... kamu gak akan pernah kehilangan aku, i'm always stay in your heart today tomorrow and forever. Aku pengen kamu simpan jaket kesayangan aku, biar kamu selalu inget kalau ada aku untuk kamu okay."

Kupeluk dia untuk menyalurkan rasa sayang yang aku punya buat dia, entah kenapa aku begitu menyayangi dia bahkan aku rela di siksa mama buat lindungi dia. Lisca semakin terisak namun aku tau dia merasa tenang sekarang.

Tempat paling nyaman yang bisa ku berikan untuk orang lain cuma satu yaitu pelukanku. Dan yang bisa ku berikan untuk menenangkan orang lain yaitu sentuhan tanganku.

The Diary ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang